Laporan dari reporter Tribunnews.com Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Indeks Harga Saham Terintegrasi (IHSG) berpotensi turun pada kisaran 7.231 – 7.354 pada perdagangan Rabu (31/7/2024).
CEO Yugen Bertumbu Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan, pola pergerakan IHSG menjelang awal bulan juga menunjukkan berada di kisaran konsolidasi wajar dan berpotensi memberikan tekanan lebih besar dalam jangka pendek.
Sementara itu, fluktuasi nilai tukar rupiah dan terus menerus tercatatnya capital outflow menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi pola aktivitas IHSG dalam jangka pendek.
Peluang koreksi tidak menutup kemungkinan untuk terus dimanfaatkan oleh investor yang memiliki tujuan investasi jangka panjang hingga menengah, kata William.
Tentunya dengan memilih saham yang tepat dan fundamental yang kuat.
Berdasarkan riset MNC Sekuritas, IHSG kemarin terkoreksi 0,65% ke 7.241, seiring kenaikan volume penjualan, koreksi IHSG juga masuk ke MA20.
Selama IHSG gagal menembus resistance terdekat di 7.354, kini posisi IHSG diperkirakan berada di awal gelombang 2 wave (3), sehingga pergerakan IHSG masih berpeluang terkoreksi terus.
Zona koreksi IHSG diperkirakan akan menguji level 7.026-7.103,88.
BFIN – Pembelian pada kelemahan BFIN meningkat sebesar 3,51 persen menjadi 885 dengan peningkatan volume pembelian, penguatan BFIN berhasil di atas MA20. Saat ini, posisi BFIN diperkirakan berada di bagian awal gelombang 3 gelombang (1). Beli pada kelemahan: 845-870 Target harga: 925, 1.000 Stop: di bawah 800.
BRIS – beli titik lemah
BRIS pindah ke 2,480 dan tetap didominasi oleh volume pembelian, namun kekuatannya dirusak oleh MA20. Selama BRIS masih bisa diatas 2.390 sebagai stoplossnya, maka posisi BRIS saat ini diperkirakan berada di awal wave 3 wave (5). Beli pada titik lemah: 2.430-2.470 Target harga: 2.620, 2.750 Stoploss: di bawah 2.390.
DSNG – Beli pada titik lemah
DSNG naik 0,72% menjadi 700 dengan munculnya volume pembelian. Saat ini posisi DSNG diperkirakan berada pada bagian wave (iv) dari wave [i] wave 3, sehingga DSNG masih rentan terhadap penyesuaian ke atas. Beli pada kelemahan: 665-690 Target harga: 725, 755 Stop: Di bawah 655.
ULTJ – Beli saat kelemahan
ULTJ terkoreksi 0,51% menjadi 1.945 dan juga muncul dengan munculnya volume pembelian. Sekarang, posisi ULTJ diperkirakan berada di akhir wave i dari wave (iii), sehingga ULTJ akan melakukan koreksi pertama pada Buy on Weakness: 1,835-1,920 Target harga: 2,010, 2,060 Stoploss: di bawah 1,780.
Penafian: Bukan ajakan untuk membeli/menjual saham apa pun. Saham bisa naik dan turun banyak. Berinvestasi dalam saham mengandung risiko dan sepenuhnya merupakan tanggung jawab pribadi.