Dilansir jurnalis Tribunnews.com Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Usai mengakuisisi saham Mandiri Inhealth, PT Asuransi Jiwa IFG (IFG Life) melakukan perubahan susunan direksi IFG Life.
Perseroan (Persero) PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia yang dikenal dengan Indonesia Financial Group (IFG) dan PT Bahana Kapital Investa sebagai pemegang saham PT Asuransi Jiwa IFG (IFG Life), pada Kamis, 27 Mei 2024, melakukan perubahan susunan anggota Dewan Direksi IFG Life.
Hal itu tertuang dalam salinan keputusan sirkular pemegang saham PT Asuransi Jiwa IFG No: 11/KepSir-PS/BPUI/VI/2024 dan No: 009/BKI/06/2024 tentang penunjukan Budi Tua Arifin Tampubolon sebagai Direktur PT Asuransi Jiwa IFG.
Dengan demikian, jajaran Direksi IFG Life terbaru adalah Budi Tua Arifin Tampubolon (Chairman Director), Eli Wijanti (Chief Compliance and Risk Management Officer), Iskak Hendrawan (Chief Operating Officer), Fabiola Noralita (Direktur Bisnis Perorangan), Bugi. Riagandhy (CEO perusahaan), Ryan Diastana Firman (CFO) dan Mufri Dharmawan (Chief Investment Officer).
Sekretaris Perusahaan IFG Oktarina Dwidya Sistha mengatakan pergantian jajaran direksi IFG Life merupakan wujud komitmen IFG sebagai induk perusahaan dalam meningkatkan efisiensi operasional, tata kelola, dan manajemen risiko serta memastikan strategi bisnis berjalan dengan baik dan berkelanjutan.
“Dengan komposisi Direksi yang ada saat ini, kami berharap IFG Life dapat terus memperluas cakupan bisnis asuransi berbasis perlindungan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan produk dan layanan asuransi, serta menjadi perusahaan yang semakin sehat.” , lebih besar. dan lebih berkelanjutan,” kata Sistha.
Seperti diketahui, IFG Life telah menyelesaikan pembelian saham Mandiri Inhealth dan mengukuhkan posisinya sebagai pemilik mayoritas 80% saham.
Aksi korporasi ini menjadi tonggak penting bagi IFG Group
P dalam pengembangan IFG Life di masa depan. Dengan aksi korporasi ini, IFG Life akan menjadi pemimpin asuransi jiwa dan kesehatan berbasis perlindungan, memiliki APE terbesar di industri dengan premi setara tahunan (APE) sebesar Rp 1,7 triliun pada kuartal I-2024.