Reporter Tribunnews.com Igman Ibrahim melaporkan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Wakil Presiden Partai Golkar Idrus Marham mengkritik politisi Golkar Jusuf Kalla (JK) dan Agung Laksono yang berjuang dengan cara berbeda untuk menjadi Ketua Palang Merah (PMI). Musyawarah nasional (munas).
Idrus mengatakan, JK dan Agung Laksono merupakan petinggi Partai Golkar dan keduanya menjabat sebagai Ketua Rapat Umum Partai Golkar.
Keduanya harus bisa memanfaatkan apa yang diajarkan pihak berlambang pohon beringin itu.
Prinsipnya kerja sama, kerja sama, pembagian tanggung jawab, komunikasi, dan sebagainya, salah satu prinsipnya, kata Idrus usai ditemui di sela-sela perayaan HUT ke-60 Golkar di SICC di Bogor, Jawa Barat, pada. Kamis. 12 Desember 2024).
Idrus juga mengatakan, JK dan Agung harus menjadi contoh yang baik bagi generasi penerus Golkar dan rakyat.
Tunjukkan contoh yang baik. Jadi contoh yang baik? Menurut kami, itu contoh buruk yang tidak boleh ditiru karena tidak mencerminkan nilai-nilai Golkar dan Partai. ” jelasnya. Ketua Dewan Pertimbangan Bapilu Partai Golkar Idrus Marham mengumumkan pengunduran diri Ketua Harian Airlangga Hartarto dalam jumpa pers yang digelar di Jakarta, Selasa (13 Agustus 2024). Idrus mengatakan, Ketua Golkar Bahlil Lahadalia memenuhi syarat sebagai calon presiden dari Partai Golkar karena pernah menjabat sebagai Bendahara DPD I Partai Golkar Papua. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)
Idrus pun yakin petinggi Golkar bisa berunding untuk mencari solusi atas permasalahan tersebut.
Dalam kasus Idrus, perselisihan antara JK dan Agung Laksono soal kepemimpinan PMI yang dilaporkan ke polisi merupakan contoh buruk dan tidak boleh ditiru oleh calon pemimpin Partai Golkar.
“Seandainya pimpinan Partai Golkar sejak awal sudah bersuara dengan baik, maka hal tersebut tidak akan terjadi lagi, hal tersebut memang diinginkan, pendekatan seperti ini tidak mencerminkan apa itu Partai Golkar dan tidak boleh ditiru oleh generasi penerus Golkar. Kelompok.”