TRIBUNNEWS.COM – Pasukan Pertahanan Israel kembali mengusir pengungsi dari bagian utara Khan Isuni dan sisi timur Deir al-Balan.
Dengan adanya perintah evakuasi terbaru ini, zona kemanusiaan di Gaza terus menyusut.
Menurut Middle East Eye, beberapa wilayah Khan Isun tidak lagi ditetapkan sebagai wilayah aman.
Militer mengatakan keputusan itu didasarkan pada tembakan roket yang dilakukan kelompok bersenjata Palestina baru-baru ini.
IDF memerintahkan evakuasi dari daerah yang sebelumnya ditetapkan sebagai zona kemanusiaan dan mengebom zona aman yang diperintahkan untuk dikunjungi oleh warga Palestina.
Israel telah memerintahkan lebih banyak evakuasi di Gaza untuk hari kedua berturut-turut, menurut Al Jazeera.
Setelah warga Palestina keluar dari wilayah tersebut, IDF berencana melancarkan serangan terhadap militan yang mengaku bermarkas di sana.
Juru bicara Arab Israel, Avichai Adrei X, menyebutkan enam blok tetangga yang “harus segera disingkirkan”.
Beberapa di antaranya dianggap sebagai bagian dari “zona kemanusiaan” Gaza.
Lokasi evakuasi terletak di bagian timur Deir el-Balah, al-Karara, al-Mawasi, al-Jalaa, Kota Hamad dan Nasr. Apa rencana Israel di Tepi Barat?
Perang Gaza di Tepi Barat yang diduduki telah memicu kekerasan dan ekspansi Israel.
Pada Rabu (14/8/2024), Menteri Keuangan sayap kanan Israel Betzalel Smotrich mengumumkan rencana baru untuk memperluas permukiman di wilayah pendudukan Palestina.
Kunjungannya ke situs suci tiga agama itu mencerminkan hukum internasional dan keputusan Mahkamah Internasional yang menyatakan kehadiran Israel adalah ilegal.
“Tidak ada keputusan anti-Israel atau anti-Zionis yang dapat menghentikan pembangunan pemukiman tersebut,” kata Smotrich, yang memimpin Partai Religius Zionis dan merupakan seorang imigran.
Para analis mengatakan kepada Al Jazeera bahwa langkah tersebut merupakan bagian dari rencana yang lebih besar untuk mencaplok dan membersihkan secara etnis wilayah yang diduduki Israel secara militer sejak tahun 1967. Korban serangan Daraj termasuk perempuan dan remaja.
Dalam perkembangan lain yang dilansir Al Jazeera, tentara Israel mengebom sebuah rumah di distrik Daraj, Gaza kemarin.
Lima orang tewas dan delapan luka-luka dalam serangan itu.
Kantor berita Wafa melaporkan bahwa seorang wanita dan putrinya yang berusia 13 tahun termasuk di antara korban tewas.
Menurut kantor berita Wafa, para korban penyerangan dibawa ke Rumah Sakit Arab al-Ahli untuk mendapatkan perawatan. Berita terkini perang Israel-Hamas
*) Serangan udara Israel menyasar kawasan pemukiman di Jabalia, sebelah utara Gaza.
Amukan itu menewaskan tujuh orang.
Sementara itu, serangan lain di al-Daraj di Gaza tengah menewaskan lima orang.
*) Serangan oleh pemukim bersenjata Israel di desa Jit di Tepi Barat yang diduduki telah menewaskan satu warga Palestina dan melukai puluhan lainnya.
*) Menteri Pertahanan Israel, Ovov Galant, mengutuk “kekerasan radikal yang kejam” yang dilakukan pemukim ekstremis di Papua Barat.
*) Seorang pejabat Hizbullah mengatakan kepada The Washington Post bahwa Gaza tidak akan membalas pembunuhan komandan tertinggi Israel selama perundingan perdamaian karena kelompok tersebut tidak ingin bertanggung jawab atas hambatan perundingan atau potensi kesepakatan.
*) Kandidat presiden AS dari Partai Republik Donald Trump mengkritik Presiden Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris karena menuntut gencatan senjata di Gaza.
Trump juga mengatakan dia ingin “menang” pada pertemuan dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Florida, namun “pembunuhan harus dihentikan” di Gaza.
(Tribunnews.com, Andari Ulan Nugrahani)