IDF Tewas saat Akan Selamatkan Tentara Zionis yang Jadi Korban di Jenin, Kena Ledakan Misterius

TRIBUNNEWS.COM – Tentara Israel kembali dibunuh, kali ini untuk menyelamatkan tentara Zionis lainnya yang tewas di Jenin, Tepi Barat, pada Rabu (26/6/2024).

Dalam operasi tersebut, IDF pada Kamis (28/6/2024) mengumumkan bahwa komandan tim penembak jitu tewas dan 16 tentara mengalami berbagai luka.

Mereka merupakan korban dua ledakan alat peledak saat operasi di Jenin.

Para petugas yang tewas dikatakan datang sebagai bagian dari operasi penyelamatan pertama bagi pasukan yang terkena dampak ledakan.

Menurut radio militer Israel, alat peledak pertama meledak di dalam kendaraan lapis baja Namer.

Investigasi pertama yang dilakukan tentara Israel, mengutip Palestine Chronicle, menunjukkan dua alat peledak terkubur di kedalaman satu setengah meter. 

Namun, mekanisme penembakannya masih menjadi misteri.

Ledakan tersebut juga dikabarkan menimbulkan kebakaran. 

Pemadam kebakaran menduga kebakaran tersebut disebabkan oleh pembakaran.

“Hal ini karena tampaknya api berkobar di banyak tempat pada waktu yang bersamaan,” kata laporan itu. 

Polisi Israel telah meluncurkan penyelidikan atas kebakaran tersebut.

“Dan kami melakukan operasi pencarian serupa untuk mencari tersangka di daerah tersebut,” kata The Jerusalem Post.

Sebelumnya dilaporkan bahwa ketegangan di Yerusalem Timur dan Tepi Barat meningkat sejak pengambilalihan kekuasaan pada 7 Oktober. Update mengenai korban di Gaza

Israel dituduh membunuh warga Palestina oleh Mahkamah Internasional, Israel telah melancarkan perang mematikan di Gaza sejak 7 Oktober.

Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, 37.718 warga Palestina tewas dan 86.337 lainnya luka-luka.

Selain itu, setidaknya 11.000 orang yang diyakini tewas di bawah reruntuhan rumah mereka di Jalur Gaza belum dilaporkan.

Menurut organisasi Palestina dan internasional, sebagian besar korban tewas dan terluka adalah perempuan dan anak-anak.

Perang Israel menyebabkan kelaparan besar, terutama di Gaza utara, yang banyak memakan korban jiwa warga Palestina, terutama anak-anak.

Serangan Israel juga menyebabkan hampir dua juta orang terpaksa mengungsi ke Jalur Gaza, dan sebagian besar pengungsi terpaksa mengungsi ke kota Rafah di selatan, dekat perbatasan Mesir. 

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *