IDF Tewas Dijebak di Terowongan Hamas, Awalnya Tentara Zionis Masukkan Kamera tapi Apes Kena Ledakan

TRIBUNNEWS.COM – Pasukan Israel (IDF) kembali tewas setelah terjebak di terowongan Hamas.

Hal ini dilaporkan oleh Brigade Qassam, cabang militer Hamas.

Awalnya, IDF menempatkan pengeras suara dengan kamera di terowongan Hamas.

Namun, Kronik Palestina mengatakan tentara Qassam melepaskan tembakan ke arahnya, sehingga merusak perangkat tersebut.

“Tentara musuh memasuki terowongan dan diledakkan sehingga menimbulkan korban jiwa,” kata Kassam dalam laporan tersebut.

Selain itu, Brigade Qassam menembakkan 105 peluru Al-Yasin ke buldoser D9 Zionis di dekat Masjid Jalal di sebelah timur kota Khan Younis di Gaza selatan.

Tentara menggunakan mortir untuk mengebom pasukan musuh yang memasuki wilayah Zuhr al-Diq di Jalur Gaza tengah.

“Setelah tentara kami kembali dari misi tempur mereka, Brigade Qassam melakukan serangan berikutnya terhadap tentara musuh Zionis di kamp Yabuna di kota Rafah di selatan Jalur Gaza,” tambah Kassam.

Kassam juga melaporkan bahwa unit infanteri Zionis memasuki sebuah rumah di kamp Yabna yang dilengkapi dengan bahan peledak, yang juga merupakan jebakan. Korban terbaru di Gaza

Sejauh ini, Israel melancarkan serangan brutal di koridor Gaza Palestina.

“Dalam 24 jam terakhir, pasukan Israel telah membunuh 64 orang dan melukai 105 orang.

Kantor berita Anadolu mengutip sumber yang mengatakan bahwa beberapa orang masih terjebak di bawah reruntuhan dan di jalanan, dan tim penyelamat tidak dapat menjangkau mereka.

Total kasus kematian hingga Minggu (21 Juli 2024) hingga Minggu (21/7/2024) hingga 7 Oktober 2023 mencapai 38.983 orang.

Kementerian Kesehatan Palestina menambahkan bahwa sekitar 89.727 orang lainnya terluka dalam serangan tersebut.

Israel menghadapi kecaman internasional atas serangan brutalnya di Gaza meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera.​

Perang Israel telah berlangsung selama lebih dari sembilan bulan, dengan sebagian besar wilayah Gaza hancur akibat blokade ketat terhadap makanan, air bersih, dan obat-obatan.

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *