Koresponden Tribunnews.com Namira Yuna melaporkan
MASALAH.
The Jerusalem Post mengutip surat kabar tersebut yang mengatakan bahwa selebaran yang menghasut itu dijatuhkan oleh pasukan IDF menggunakan empat drone di atas tenda pengungsi Palestina di sebelah barat Khan Yunis di Jalur Gaza selatan.
Selebaran yang ditempel di puntung rokok berisi permintaan warga Palestina untuk memberikan informasi keberadaan pemimpin Hamas Yahya Sinwar di Jalur Gaza.
Warga Gaza yang berhasil mengumpulkan informasi tersebut diminta segera menghubungi nomor telepon berita IDF yang tertera di buku tersebut.
Selain menjanjikan hadiah rokok, Pasukan Pertahanan Israel menjanjikan beberapa hadiah menarik bagi warga Palestina yang mendapat informasi tentang Hamas dan pemimpinnya, Yahya Sinwar. Pasukan Pertahanan Israel berusaha memotivasi warga Palestina dengan bersaing memperebutkan siapa yang bisa mereka sebutkan sebagai pemimpin baru Hamas, Yohan Sinwar. (dermaga.)
“Merokok itu berbahaya, tapi Hamas lebih berbahaya,” demikian bunyi salah satu selebaran yang dijatuhkan pasukan Israel di Jalur Gaza. Ingin lebih? Hubungi kami.”
Pejabat keamanan Israel mengatakan surat dan pembagian rokok itu dimaksudkan untuk menyampaikan pesan anti-Hamas.
Selain itu, ia ingin mendorong rakyat Palestina untuk membantu menghancurkan benteng bawah tanah Hamas di Gaza.
Karena harga rokok di Gaza saat ini sangat bagus, setidaknya sebatang rokok di Jalur Gaza berharga $27 atau 429.000 rupiah. Yahya Sinwar terpilih menjadi pemimpin baru Hamas pada Selasa (6/8/2024) menggantikan Ismail Hani (X/Twitter)
Sementara harga tiap paket mencapai 430 dollar AS.
“Tujuannya adalah untuk meningkatkan persaingan dan menolak gerakan tersebut serta kegagalannya dalam menerapkan ketertiban sosial,” menurut pejabat keamanan Israel Awasat yang ingin menyingkirkan pemimpin baru Hamas, Yohan Sinwar
Ini bukan pertama kalinya Israel mengambil langkah seperti itu sejak Yahya Sinwar ditunjuk sebagai ketua baru Hamas menggantikan Ismail Hani yang terbunuh di Teheran.
“Penunjukan teroris utama Yahya Sinwar sebagai pemimpin baru Hamas, menggantikan Ismail Hani, menjadi alasan kuat lainnya untuk segera melenyapkannya dan menghapus organisasi jahat ini dari muka bumi,” kata Katz X kepada Daily Sabah.
Katz menjelaskan, kehadiran Sinwar sangat berbahaya karena dia adalah orang paling dicari di Israel karena diyakini sebagai dalang atau dalang penyerangan 7 Oktober.
Israel sangat menentang penunjukan Sinwar sebagai orang paling berbahaya untuk menjadi pemimpin Hamas.
Penunjukan Sinwar dipandang sebagai konsolidasi kelompok yang berada di bawah kendalinya, sementara promosinya menjadi pemimpin sayap politik Hamas menambah keraguan mengenai kemungkinan gencatan senjata. .
Untuk menyingkirkan dalang Hamas, militer Israel baru-baru ini menawarkan uang tunai sebesar $400 miliar kepada siapa saja yang dapat mengetahui keberadaan pejabat tinggi Hamas, Yohan Sinwar dan teroris lainnya. Pemimpin kelompok.