IDF Hampir Sekarat: Kekurangan Tank dan Amunisi, Minta Tentara Wanita Terjun ke Medan Perang

TRIBUNNEVS.COM – Tentara Israel (IDF) mengakui pada Senin (15/7/2024) bahwa mereka kehabisan tank dan amunisi selama perang genosida yang sedang berlangsung di Jalur Gaza.

Media Israel Ahronot melaporkan kepada Mahkamah Agung IDF bahwa banyak tanknya rusak dalam perang di Gaza dan kehabisan amunisi.

Pengakuan ini merupakan respons terhadap petisi yang menyerukan dimasukkannya tentara perempuan ke dalam militer.

Mengutip dokumen pengadilan, surat kabar tersebut melaporkan bahwa jumlah tank operasional di korps tersebut tidak mencukupi untuk kebutuhan masa perang.

Faktanya, jumlah tersebut tidak cukup untuk menguji pengerahan tentara wanita, menurut Palestine Chronicle.

Laporan tersebut juga menyatakan bahwa Panglima Angkatan Darat Herzi Halevi telah memutuskan untuk menunda masuknya perempuan ke dalam peran tempur hingga November 2025 karena kekurangan yang parah.

Data militer menunjukkan, setidaknya 682 tentara Israel tewas dan lebih dari 4.100 orang terluka sejak konflik di Gaza pada 7 Oktober 2023. Juru bicara militer Israel: Hamas tidak bisa dihancurkan

Juru bicara militer Israel Daniel Hagari mengatakan Hamas akan tetap berkuasa di Gaza selama lima tahun ke depan.

Hagari baru-baru ini mengatakan kepada jaringan Amerika ABC bahwa Israel merencanakan perang jangka panjang melawan Hamas.

Dalam wawancara tersebut, Hagari mengatakan dia yakin Hamas akan tetap berkuasa di Gaza. 

Dan dalam lima tahun ke depan.

“Apakah Anda dan saya akan membicarakan lima tahun dari sekarang tentang Hamas sebagai organisasi teroris di Gaza?” 

Agara bertanya kepada tuan rumah lalu melanjutkan dan menjawab. 

“Jawabannya adalah ya,” katanya.

Kata-kata Agar pada tanggal 19 Juni menimbulkan kegemparan:

“Hamas adalah sebuah ide, Hamas adalah sebuah partai.” Itu berakar di hati orang-orang.”

Siapa pun yang mengira kami bisa menghancurkan Hamas adalah salah. “

“Fakta bahwa kita akan menghancurkan segalanya seperti melemparkan pasir ke mata orang-orang,” katanya, merujuk pada Palestine Chronicle.

Pernyataan Hagari diketahui membuat Perdana Menteri Israel (PM) Benjamin Netanyahu berang.

Netanyahu mengkritik juru bicara militer Hagari pada Selasa (7 September 2024).

Situasi ini menunjukkan konflik antara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan militer negaranya semakin meningkat.

Seperti yang dilaporkan Channel 14 Israel, Netanyahu menyerang juru bicara militer dalam percakapan tertutup.

“Ada anggota Hamas di Tepi Barat, tapi tidak ada pemerintahan Hamas. Di Jerman, ada neo-fasis, tapi tidak ada pemerintahan Nazi,” ujarnya.

Netanyahu telah bersumpah bahwa Israel akan menyingkirkan Hamas dari kekuasaannya dan mencegahnya mendapatkan kembali kendali atas Jalur Gaza.

Sebab kehadiran Hamas mengancam Israel dari sana.

Sejak dimulainya perang antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza pada 7 Oktober 2023, Netanyahu ingin menghancurkan Hamas.

Ini telah menjadi salah satu tujuan perang Netanyahu.

Namun, banyak analis perang dan pengamat militer Israel meragukan hal ini mungkin terjadi.

(Tribunevs.com/Garudea Prabhavati)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *