TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Naining Kumala Devi atau NKD tega mendokumentasikan hubungan seksual anaknya dengan pacarnya di Jakarta Timur.
Akibat hubungan seksual tersebut, anaknya hamil.
Mengetahui anaknya hamil, Naining meminta agar anaknya digugurkan.
Bermodal Rp 2 juta, N atau Nyai diminta membantu menggugurkan kandungan anak tersebut.
Ning menemui Nyai untuk menggugurkan bayinya.
Dia membeli nanas untuk memberi makan bayinya dengan tujuan melakukan aborsi.
Saat Omar hamil, R.H. Tujuh bulan kemudian, Nying meminta Nyay membelikan pil aborsi.
Ia menawarkan uang sebesar 2 juta rupiah dan meminta Nyay mencarikan obat aborsi yang dibelinya dari pasar besar di Jakarta Timur.
Obatnya dibeli di Pasar Pramuka Jakarta Timur, jelas Nicholas.
Setelah menjalani pengobatan aborsi selama dua hari berturut-turut, pada tanggal 16 April 2024 sekitar pukul 03.00 WIB HR mengalami sakit perut yang hebat.
Dia melahirkan bayi laki-laki di kamar mandi bersama Ningana.
Anak itu dibungkus dengan kain dan dimasukkan ke dalam kotak karton.
Karena situasi sumber daya manusia yang buruk, Ning membawa anaknya ke rumah Nye di Dorin Sawit.
Nay memintanya untuk pergi ke puskesmas untuk mencari pertolongan.
Sayangnya, nyawa anak tersebut tidak bisa diselamatkan.
“Di Puskesmas Malaka Jaya, tersangka berbohong dengan menemukan bayi laki-laki yang lahir dari seorang operator bus perempuan di toilet umum dekat rumah kontrakannya.
Ning menjelaskan bahwa dia menyesal: “Sebenarnya, anak itu adalah cucu putrinya yang baru lahir.”
Saat ditangkap polisi, Naining mengaku menyesali perbuatannya terhadap putrinya.
Dia mengatakan kepada kepala polisi: “Saya minta maaf.”
Ia berani memaksa HR untuk menggugurkan kandungannya agar putrinya bisa bersekolah.
Ia mengatakan, hal ini membuat anak-anak bisa bersekolah.
Baca Juga: Apakah Perusahaan Anda Membutuhkan Karyawan yang Lebih Baik? Cari di sini!
“Mengapa seorang ibu membiarkan anaknya berhubungan seks dengan pacarnya?”
Ia mengakhiri pidatonya: “Orang itu suka berkata kasar kepada saya, maka bantulah saya, Tuan.” (Tribun Jakarta/Satrio Saro Tringinas)
Artikel ini telah tayang di TribunJkarta.com dengan judul, Seorang ibu di Jakarta Timur yang mencatat anaknya berhubungan seks kerap membeli nanas untuk mengakhiri kehamilan.