TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – AP (40) mengungkap kebenaran baru sebelum putra tunggalnya MAS (14) membunuh ayah dan neneknya di rumahnya, Lebak Bulus, Jakarta Selatan (Jaxel) pada Sabtu (30/11) /2024) dini hari. pagi hari sekitar pukul 01.00 WIB.
AP, ibu pelaku MAS, masih mendapat perawatan karena mengalami luka serius setelah diserang putranya di hari kejadian.
Hingga saat ini, kejiwaan AP masih terguncang dan sesekali menangis mengingat kejadian yang menimpa suami dan ibunya.
“Kemarin dia masih depresi atau syok psikis. Tiap diperiksa dia menangis,” kata Humas Polres Jakarta Selatan, AKP Nurma Devi, Minggu (15/12/2024).
Meski sang ibu sudah memaafkan MAS, namun ia tidak bisa melupakan perbuatan putranya.
Dalam pemeriksaan lebih lanjut, AP menemukan keluarganya tampak bahagia pada Jumat (29/11/2024) malam.
Bahkan, MAS sendiri sempat bercanda soal bermain petak umpet.
Jadi meski dia tidak bertanya pada ibu, dia tetap menganggap situasi keluarga sangat bahagia malam itu, kata Nuurma.
“Jadi kemarin kami tanya lebih lanjut ke ibunya, apakah dia sedang bercanda atau ada waktu untuk bermain. Ya, permainannya sebenarnya seperti petak umpet,” ujarnya.
Nurma menambahkan, AP juga mengabarkan bahwa MAS tampak sangat bahagia malam itu.
Menurut kesaksian AP, MAS tidak menunjukkan perilaku aneh beberapa jam sebelum pembunuhan.
“Jadi dia mencarinya, itu saja. Jadi dia senang sekali bercanda,” kata Nurma.
Sementara AP masih menganggap MAS sebagai anaknya.
“Ibunya berkata, ‘Apa pun yang dilakukannya, dia tetap anakku, dan aku akan tetap memaafkannya.’ Itu ucapan ibunya,” kata Nurma.
Nurma juga mengatakan permintaan maaf AP kepada putranya juga merupakan upaya meringankan hukuman MAS.
Meski permintaan maaf AP kepada MAS tak mampu menghentikan persidangan putranya.
AP bahkan memilih memberi kesan bahwa penikaman terhadap suaminya APW (40) dan neneknya MAS, RM (69) bukan dilakukan oleh putranya.
“Iya dia membela banget (mau pengurangan hukuman), dia minta, malah dia anggap (penusukan) itu bukan anaknya,” kata Nurma. Mengaku menerima rumor
MAS berani menghabisi nyawa ayah dan nenek APW (40) dan RM (40) karena mengaku mendapat rumor.
Rumornya terkait stres dalam kehidupan kedua orang tuanya.
“Ketika dia khawatir, dia akan berkata, “Ada banyak beban pada orang tuaku yang harus aku tanggung. Ayah dan ibu masuk surga,” kata Kapolres Jakarta Selatan Ade Rahmat Idnal, Senin (12/9). /2024).
Ade Rahmat mengatakan, MAS hanya sekali mendengar isu yang berujung pada terbunuhnya ayah dan nenek tersebut.
Sebuah rumor sampai ke penjahat itu beberapa jam sebelum dia membunuh ayah dan neneknya.
Setelah itu dia melakukan pembunuhan, ya (itu kejahatan) malam itu dia langsung ditembak.” Kata kepala polisi.
Di sisi lain, polisi menginterogasi A.P, 40 tahun, ibu pelaku, yang juga menikam putranya hingga hampir tewas.
“Hari ini seorang saksi penting yang selamat dari penganiayaan ibunya kini bisa mendapatkan informasi,” kata Ade Rahmat.
Ade Rahmat menjelaskan, AP didampingi psikolog saat diperiksa di Polres Metro Jakarta Selatan.
“Sang ibu sudah diperiksa di stasiun, sudah keluar dari rumah sakit, namun masih dalam pengawasan psikolog, karena ibu juga terguncang dengan kejadian tersebut.” Kata kepala polisi.
AP menanyakan tentang kejadian yang menewaskan suami dan ibunya, serta mencari tahu alasan putranya melakukan pembunuhan tersebut.
Ya, tentang acara pribadi, kesehatan dan kesehatan mental, serta isu-isu yang bisa kita gali, apa yang membuat acara ini menemukan tujuan sebenarnya, kata Ade Rahmat.
(Tribunnews.com/ Tribujakarta.com/ Annas Furkon Hakim)
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Psikologi Tak Stabil, Ibu Pembunuh Ayah Anaknya dan Nenek Lebak Bulus Masih Sering Menangis.