Ibu MAS, Remaja yang Bunuh Ayah dan Nenek, Ungkap Momen Makan Bersama sebelum Tragedi Pembunuhan

TRIBUNNEWS.COM – AP (40), Ibu MAS (14) diperiksa polisi Senin (9/12/2024) sebagai remaja yang membunuh ayah dan neneknya di Lubbock Bliss.

Kata AKP Norma Devi, Kepala Bagian Humas Polres Metro Jakarta Selatan.

Menurut Norma, selama penyelidikan AP, dia mengatakan dia makan malam bersama mereka pada malam sebelum pembunuhan.

Bahkan, Sarraf saat itu masih bercanda dengan keluarganya.

Di hadapan keluarga, Sarraf tak menunjukkan tingkah aneh apapun.

Jadi sebelum tidur, mereka makan bersama dan bercanda tentunya, kata Norma, seperti diungkapkan, Selasa (12/10/2024).

AP mengaku kepada penyidik ​​bahwa anak semata wayangnya, MAS, dibunuh.

Namun setelah melihat rekaman CCTV yang diperlihatkan kepada penyidik, AP akhirnya bisa menerima kenyataan bahwa MAS memang melakukan pembunuhan tersebut.

“Ya, menurut ibunya, bahkan ibunya pun tidak menyangka apa yang kita lihat bersama akan terjadi.”

Norma berkata: “Kami semua telah ditampilkan (CCTV). Ibu MAS dicecar 30 pertanyaan oleh penyidik.

Polisi tengah menyelidiki AP, saksi kunci pembunuhan anak semata wayangnya.

Norma Devi mengatakan AP melontarkan 30 soal pada ujian Senin (9/12/2024).

Norma kepada wartawan, Selasa (12/10/2024), “Jadi kemarin saya menanyakan informasi ilegal kepada ibu anak tersebut dan menanyakan pertanyaan klarifikasi tentang apa yang terjadi kemarin.”

Meski kondisi fisik dan mentalnya belum pulih sepenuhnya, namun ia mampu menjawab pertanyaan penyidik ​​AP dengan mudah.

“Situasinya belum terselesaikan baik secara fisik maupun mental. Namun sang ibu mampu memberikan informasi. Saya punya pertanyaan lain. Setelah itu, dia menjawab pertanyaan dengan ramah.” Bisik “Tak Terlihat”.

Saraf berbisik “tersesat”.

Hal itu diungkapkan Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombis Pol Ade Rahmat Adnal kepada wartawan, Senin (9/12/2024).

“Saat dia kesal, dia bilang itu terlalu membebani orang tuanya, dan aku berkata, ‘Biarkan aku yang mengambil alih. Ayo pergi ke surga, ayah dan ibu.’

Berdasarkan bisikan tersebut, Sarraf menikam keluarganya pada dini hari saat almarhum sedang tidur.

Menurutnya, informasi yang diperoleh psikolog tidak menunjukkan bahwa dirinya merasa terbebani atau menderita. 

Bahkan, subjek mengatakan ayah dan ibunya sangat menyayangi pelaku.

Namun hingga saat ini Saraf dan ibunya yang selamat dari penikaman pisau dapur belum bisa dipertemukan kembali.

“Itu belum terjadi karena anak-anak tidak aman di rumah,” katanya.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Kisah Ibu MAS Malam sebelum sang putra membunuh ayah dan neneknya, mereka masih makan dan tertawa bersama.

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Reynas Abdila) (Tribun Jakarta/Anas Farqan Hakim)

Baca cerita lainnya tentang ayah dan nenek anak laki-laki yang terbunuh di Jakarta.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *