TRIBUNNEWS.COM – Lihat profil Komandan Senior Hizbullah, Ibrahim Aqil di bawah ini.
Ibrahim Akil dikabarkan tewas dalam serangan Israel di Beirut, Lebanon pada Jumat (20/9/2024).
Hizbullah mengkonfirmasi kematian Akil tak lama setelah serangan itu, CNN melaporkan.
“Serangan itu menewaskan sedikitnya 14 orang dan melukai 66 lainnya,” kata Kementerian Kesehatan Masyarakat Lebanon dalam pernyataan awalnya.
Dikutip Al-Jazeera, Akil dilaporkan menghadiri pertemuan antara Hizbullah dan kelompok Palestina yang tidak disebutkan namanya ketika serangan Israel menghancurkan setidaknya dua bangunan.
Demikian profil lengkap Ibrahim Aqil yang dihimpun Tribunnews. Profil dan gambar
Seperti kebanyakan pejabat senior militer Hizbullah, Akil adalah sosok bayangan dan jarang tampil atau mengeluarkan pernyataan di depan umum.
Menurut para pejabat AS, Akil, juga dikenal sebagai Tahsin, bertugas di badan militer tertinggi Hizbullah, Dewan Jihad.
Ibrahim Akil bergabung dengan Hizbullah pada tahun 1980an.
Dia bertanggung jawab atas serangan kelompok Hizbullah di luar Lebanon.
Akil dicari di Amerika Serikat sehubungan dengan perannya dalam pemboman Amerika tahun 1983. dia. Kedutaan Besar di Beirut.
Peristiwa tersebut menewaskan 63 orang.
Sementara itu, pemboman AS
Serangan itu diklaim oleh Organisasi Jihad Islam, sebuah sel Hizbullah, di mana Akil adalah anggota seniornya.
Tak hanya itu, Akil juga disebut-sebut memimpin penangkapan tahanan Amerika dan Jerman pada era 1980-an.
Selama periode ini, Aqeel adalah anggota penting Organisasi Jihad Islam. Lihat Foto Foto Ibrahim Aqil yang tidak bertanggal muncul di poster buronan Badan Layanan Keamanan Diplomatik AS. dia.
Pada tanggal 21 Juli 2015, AS
Selain itu, pada 10 September 2019, AS dia. Departemen Luar Negeri menetapkan Akil sebagai Teroris Global yang Ditunjuk Khusus berdasarkan Perintah Eksekutif 13224.
Sebelum dia dilaporkan meninggal, Rewards for Justice menawarkan hadiah hingga $7 juta untuk informasi tentang Ibrahim Aqil.
Sumber yang tidak disebutkan namanya mengatakan serangan Israel menargetkan pertemuan lebih dari 20 pejabat Hizbullah dari unit khusus kelompok itu, Pasukan Radwan.
Serangan tersebut adalah yang kedua kalinya dalam waktu kurang dari dua bulan dimana Israel menargetkan seorang komandan militer terkemuka Hizbullah di Beirut.
Juli lalu, serangan udara Israel menewaskan komandan militer utama Hizbullah, Fuad Shukar.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)