HUT ke-79 RI, Industri Hulu Migas Sebut Telah Berikan Sumbangsih Nyata Bagi Negara, Apa Saja?

Wartawan Tribune.com Endrapta Pramudhiaz melaporkan

Berita Tribun

Kelompok Operasi Khusus Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Hudi D’Suriodipuro, Direktur Komunikasi (ProCom) membeberkan besarnya jumlah kontribusi tersebut.

Kontribusi antara lain berasal dari penelitian dan penemuan Jing Utara, Layaran dan Tangkulo.

Hasilnya, Indonesia menduduki posisi terdepan dalam penelitian yang dilakukan di Asia Tenggara dalam dua tahun terakhir.

Hudi mengatakan Minggu 18/8/2024 “Temuan menunjukkan bahwa Indonesia mungkin berada di bawah tanah.”

Berikutnya, upaya peningkatan produksi minyak dengan memproduksi Banyu Eurip Infill Clastic atau BUIC.

Sumur B-13, sumur pertama proyek tersebut, memproduksi minyak pada 9 Agustus.

“Dalam beberapa hari terakhir, kami melihat 1.000 produk minyak diekspor dari ladang Banyu Urip,” kata Hudi.

Ia yakin enam sumur berikutnya dari proyek BUIC akan segera menyusul produksi minyak.

Oleh karena itu, peran proyek BUIC untuk memperbaiki tampilan produk minyak bumi dapat tercapai.

Kontribusi selanjutnya adalah perkembangan teknologi digital. Hal ini agar Indonesia mampu bersaing dalam ketatnya persaingan industri migas global.

Pemanfaatan manajemen rantai pasok merupakan salah satu pilar industri hulu migas dan erat kaitannya dengan pengelolaan pemerintah.

Hasilnya, SKK Migas telah mengimplementasikan IOG e-commerce untuk pembelian produk/peralatan senilai 1 miliar birr, kata Hudi.

Kini industri hulu migas disebut-sebut telah meningkatkan kekuatannya hingga berlipat ganda.

Ada 10 penandatangan GSA senilai USD 1,2 miliar atau setara Rp 18,9.

8 kontrak pengadaan senilai 428 juta dolar atau 6,4 triliun telah ditandatangani.

Kini, boomingnya industri migas juga disebut-sebut setara secara ekonomi sehingga membuka lapangan kerja baru.

Salah satu upaya yang dilakukan melalui Program Pemberdayaan Penduduk (PPM) adalah meningkatkan kualitas hidup.

Pada tahun tersebut Kesepakatan anggaran PPM untuk tahun 2024 adalah $35,38 juta, atau $530 miliar, meningkat 127 persen dari $27,7 juta pada tahun 2023.

Terakhir, industri migas disebut ikut terlibat dalam upaya penurunan emisi.

Industri hulu migas telah meluncurkan enam program pengurangan karbon selain program CCS, manajemen energi, zero standard flaring, dan lain-lain.

“Setiap tahunnya, industri hulu migas menargetkan penanaman 2 juta pohon. Sejak program IOG 4.0 dicanangkan pada tahun 2020, sudah ada 8,5 juta pohon yang ditanam,” tutup Hudi dalam sambutannya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *