TRIBUNNEWS.COM – Hubungan Amerika Serikat (AS) dan China diperkirakan akan bergejolak selama masa jabatan kabinet Presiden terpilih Donald Trump.
Setelah memenangkan pemilu presiden AS, Trump mulai menunjuk pejabat senior untuk memperkuat kabinetnya.
Namun beberapa analis yang berbicara kepada Reuters, Rabu (13/11/2024) menyebut penunjukan pejabat baru tersebut akan memperumit hubungan dengan China.
Al Jazeera melaporkan bahwa pemerintahan pertama Trump dikenal dengan pergantian yang tinggi, dengan mantan presiden tersebut mengganti tiga kepala staf, tiga sekretaris keamanan dalam negeri, dan dua kepala pertahanan.
Direktur SOAS China Institute Steve Tsang mengatakan dari London bahwa kemungkinan penunjukan Marco Rubio sebagai Menteri Luar Negeri AS akan menjadi tantangan bagi Tiongkok.
“Jika seseorang seperti Marco Rubio dikukuhkan sebagai Menteri Luar Negeri AS, hal ini akan menimbulkan tantangan besar bagi Tiongkok, terutama karena Tiongkok harus mencabut sanksi terhadap Rubio.”
“Jika tidak, mereka tidak dapat berbicara dengan Menteri Luar Negeri AS, dan ini merupakan situasi yang tidak dapat diterima oleh kedua negara,” kata Tsang.
Rubio adalah mantan calon presiden.
Ia dikenal sebagai tokoh keras anti-China di Senat.
Pria tersebut dihukum oleh Beijing pada tahun 2020 karena sikapnya terhadap Hong Kong setelah menghadapi beberapa protes pro-demokrasi.
Kemudian, penunjukan pengusaha Elon Musk sebagai pejabat pemerintah juga menimbulkan pertanyaan, kata Tsang, terutama tentang keinginan Trump untuk mengenakan tarif perdagangan terhadap Tiongkok, tempat Musk memproduksi sebagian besar merek mobil Tesla.
“Dia menciptakan begitu banyak hal hebat yang berbeda. Di mana dia? Ayo, naik panggung di Elon! Dia menciptakan perusahaan mobil besar Amerika yang pertama dalam beberapa generasi. Dan perusahaan roketnya adalah satu-satunya yang mampu mengirim astronot Amerika ke luar angkasa kan?” sekarang,” kata Trump. memuji.
Mengenai penunjukan Elon Musk, Tsang mengatakan, “Pemerintah China memiliki hubungan kerja yang sangat baik dengan Elon Musk karena kesepakatan yang mereka buat untuk pabrik besar di Shanghai untuk Tesla.”
Namun, Tsang memperingatkan.
“Kembali ke realitas pemerintahan Trump, yaitu Donald Trump adalah yang pertama dan terpenting, sementara Elon Musk adalah orang yang diminta melakukan sesuatu untuk Trump, ada perbedaan antara apa yang terbaik untuk Trump dan apa yang terbaik. karena Musk dan Trump selalu menang.”
“Saya pikir kami memperkirakan akan ada pengecualian untuk produk-produk seperti kendaraan listrik, daripada penurunan tarif secara umum,” kata Tsang.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)