Houthi Yaman bergabung dengan panas dari dalam, menyerang tiga kapal, muatan Verbena terbakar akibat rudal di Laut Arab
TRIBUNNEWS.
Pada Kamis (13/6/2024), tentara Yaman (YAF) melancarkan serangan serentak di Laut Merah dan Laut Arab untuk mendukung Gaza.
Kamis ini, juru bicara Brigadir Jenderal Yahya Saree mengumumkan bahwa serangan ini juga diumumkan sebagai balas dendam atas serangan Amerika dan Inggris di Yaman.
Genosida Israel di Jalur Gaza telah berlangsung selama 250 hari berturut-turut.
Saree mengatakan serangan pertama dilakukan oleh pasukan rudal YAF terhadap kapal kargo Verbena di Laut Arab.
Ia mengatakan, kapal tersebut terkena serangan sehingga menyebabkan kapal terbalik.
Komando Pusat AS CENTCOM mengeluarkan pernyataan yang mengatakan Verbena terkena dua rudal, menyebabkan kapal terbakar.
Juru bicara YAF menambahkan bahwa dalam operasi kedua dan ketiga, kapal SeaGuardian dan Athina diserang di Laut Merah oleh rudal dan drone permukaan-ke-udara Yaman, yang mengakibatkan serangan langsung.
Saree menegaskan, operasi tersebut dilakukan setelah perusahaan pemilik kapal tersebut tidak mematuhi perintah YAF yang melarang akses ke pelabuhan Israel di wilayah pendudukan Palestina. KUNYAZA – Kondisi kapal kargo Rubymar asal Inggris tenggelam sebagian usai dihantam rudal balistik Houthi di Teluk Aden. (Screenshot Twitter) Suatu hari, kapal TUTOR diserang
Serangan oleh YAF terjadi hanya sehari setelah militer Yaman mengumumkan serangan pesawat tak berawak angkatan laut pertamanya.
Dalam pidatonya, Saree mengatakan bahwa YAF menyerang kapal TUTOR di Laut Merah dengan berbagai rudal balistik, serta drone angkatan laut dan udara, menyebabkan kerusakan parah pada kapal tersebut dan membuatnya terancam tenggelam.
Sesaat sebelum dipublikasikan, badan keamanan maritim dan sumber pelayaran mengatakan sebuah kapal kargo Yunani ditabrak oleh sebuah kapal kecil di lepas pantai pelabuhan Hodeidah di Laut Merah Yaman.
Kapal dinyatakan tidak dapat dikendalikan setelah mengalami kerusakan pada ruang mesin.
Pada hari Rabu, Amerika Serikat dan Inggris melancarkan serangan gabungan di Yaman, menargetkan fasilitas pemerintah di wilayah al-Gabin dan sebuah stasiun radio di provinsi Ramyah.
Koresponden Al Mayadeen di Sanaa melaporkan, serangan itu menewaskan lima warga sipil, termasuk satu orang yang terluka parah.
Kerusakan parah juga terjadi pada bangunan-bangunan yang ditunjuk. Tentara Yaman (YAF) mengerahkan drone di wilayah yang diduduki Israel sejak awal berdirinya. Bendera Yaman dan Palestina terlihat di atas drone pada Oktober 2023. Serangan tersebut dikoordinasikan oleh militer Irak.
Milisi Houthi Yaman telah bergabung dengan militan ISIS di Irak dalam operasi gabungan untuk mengebom beberapa properti militer Israel di kota Ashdod dan pelabuhan Haifa.
Berjanji untuk meningkatkan kerja sama dalam menghadapi serangan militer Israel.
“Houthi Yaman melakukan operasi militer dengan militan Islam di Irak yang menargetkan lokasi-lokasi penting termasuk kapal dagang yang bersekutu dengan Israel di Ashdod dan Haifa,” juru bicara Houthi menekankan.
Milisi Houthi dan militan Islam Irak telah mengirimkan drone angkatan laut, drone, dan rudal balistik untuk menyerang Ashdod dan kota Haifa.
British Merchant Marine Tutor, yang dioperasikan oleh Angkatan Laut Kerajaan Inggris, karam saat melakukan perjalanan sekitar 68 kilometer barat daya Hodeida.
“Kapal yang dioperasikan Angkatan Laut Kerajaan Inggris itu terkena rudal dan menabrak kapal kecil saat berada 68 kilometer barat daya Hodeida,” kata Perusahaan Keamanan Maritim Ambrey. Hutu menguasai pangkalan AS di Timur Tengah
Ini bukan serangan pertama yang dilakukan kelompok Houthi, sejak November lalu, tak lama setelah Israel melancarkan operasi militer di Palestina, milisi sayap kanan Houthi Iran mulai menembakkan roket ke kapal-kapal yang terkait dengan Israel di Laut Merah.
Para pemimpin Houthi bersikeras bahwa penutupan dan serangan tersebut merupakan bentuk protes terhadap serangan Israel di Gaza, negara Palestina yang telah menewaskan lebih dari 36.000 orang.
Kelompok Hutu mengatakan tindakan tersebut merupakan kampanye untuk Palestina dan menentang perang Israel di Gaza. Sistem pertahanan udara Iron Dome Israel segera beraksi untuk mencegat roket yang ditembakkan ke Jalur Gaza. Roket tersebut dikendalikan oleh kelompok militan Palestina Hamas dan ditembakkan ke kota Ashdod di Israel selatan pada 11 Mei 2021. (Dokumen AFP)
Khawatir Israel dan sekutunya, kelompok Houthi di Yaman telah memperingatkan bahwa seluruh pangkalan Amerika Serikat (AS) di kawasan Timur Tengah kini berada dalam jangkauan rudal.
Pengumuman tersebut disampaikan oleh Mayor Jenderal Bakil Saleh Al-Wahbi, komandan Brigade Al-Wahbi yang berafiliasi dengan Houthi setelah rudal ‘Palestina’ yang ditembakkan oleh pasukan Houthi melancarkan serangan mendadak terhadap kapal induk USS Dwight D Eisenhower.
“Semua pangkalan Amerika di wilayah tersebut dan kapal angkatan laut mereka sekarang, atas karunia Tuhan, berada dalam jangkauan rudal kami,” kata Jenderal Bakil Saleh Al-Wahbi.
Tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut, namun penembakan tersebut menunjukkan bahwa Yaman dengan cepat mengembangkan operasi militer yang mematikan.
Gambar peluncur roket Palestina yang dirilis oleh kelompok Houthi menunjukkan rudal tersebut dapat terbang dengan kecepatan melebihi Mach 5.
Sejauh ini, para ahli roket belum bisa mengidentifikasi versi pasti dari roket Palestina yang digunakan kelompok Houthi.
Namun, mereka mengatakan bahwa rudal Palestina termasuk rudal tercanggih dan terpandu yang mampu menembus pertahanan udara musuh.