TRIBUNNEWS.COM – Kelompok Houthi di Yaman menyerang kapal induk Amerika Serikat (AS) Eisenhower di Laut Merah hari ini, Jumat (31/5/2024).
Serangan tersebut merupakan balasan atas serangan udara Amerika Serikat dan Inggris di Yaman pada Kamis (30/5/2024) hingga Jumat (31/5/2024).
Kelompok Houthi mengatakan setidaknya 16 orang tewas dan 30 orang terluka akibat serangan AS dan Inggris terhadap posisi Houthi di Sana’a, Hudaydah dan provinsi Taiz Yaman.
Juru bicara militer Houthi Yahya Sari mengatakan hari ini: “Roket Houthi dan pasukan militer telah melakukan operasi militer gabungan yang menargetkan kapal induk Amerika Eisenhower di Laut Merah. Pekerjaan telah dilakukan dengan banyak kapal dan roket.”
Houthi juga berjanji akan meningkatkan serangan terhadap jalur maritim di Laut Merah sebagai respons terhadap serangan AS dan Inggris.
“Pemboman ini tidak akan menghalangi kami untuk melanjutkan operasi militer,” kata pemimpin Houthi Mohammed Al-Bukhaiti di jejaring sosial X sebelumnya.
“Kita akan menghadapi peningkatan dengan peningkatan,” katanya.
Dia menambahkan, serangan Amerika dan Inggris ditujukan pada fasilitas umum seperti stasiun radio, pelabuhan, dan komunikasi. Amerika Serikat dan Inggris bekerja sama melawan Houthi
Sebelumnya, tentara Inggris mengumumkan bahwa mereka bekerja sama dengan tentara Amerika dari Kamis malam hingga Jumat.
Operasi tersebut mencakup serangan terhadap posisi Houthi untuk melemahkan kemampuan militer mereka.
“Militer Inggris berpartisipasi dalam operasi gabungan dengan militer Amerika untuk melemahkan kemampuan militer Houthi, yang terus melakukan serangan terhadap pelayaran internasional di Laut Merah dan Teluk Aden,” kata Kementerian Pertahanan Inggris pada Kamis. (30. ). /5/2024), riwayat Al Arabiyyah.
Inggris mengatakan Houthi telah menggunakan bangunan di daerah Hodeidah untuk menyimpan dan mengendalikan drone yang mereka tangkap.
Sejak 19 November 2023, kelompok Houthi bergabung untuk mendukung rakyat Palestina melawan agresi Israel.
Houthi menyerang kapal-kapal yang berafiliasi dengan Israel yang melakukan perjalanan ke pelabuhan Israel di Laut Merah dan Teluk Aden.
Amerika Serikat, sekutu dekat Israel, telah menjalin kerja sama dengan Inggris dan negara-negara lain dalam konteks keamanan ekonomi di Laut Merah, tempat kelompok Houthi berusaha merebut kembali fokus mereka pada banyak kapal.
Sementara itu, kelompok Houthi mengatakan bahwa mereka akan berhenti bekerja jika Israel menghentikan agresinya di Jalur Gaza dan menerima perjanjian tersebut. Jumlah korban
Israel terus melanjutkan kekerasannya di Jalur Gaza, jumlah warga Palestina pada Sabtu (7/10/2023) hingga Jumat (31/05/2024) bertambah lebih dari 36.224 orang, 81.777 orang luka-luka, dan 1.147 orang meninggal. Menurut informasi yang diberikan Anadolu Agency, di sekitar Israel.
Sebelumnya, Israel mulai mengebom Jalur Gaza setelah Hamas, oposisi Palestina, melancarkan Badai Al-Aqsa untuk memprotes pendudukan dan kekerasan Israel di Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023).
Israel memperkirakan sekitar 136 tahanan masih ditahan Hamas di Jalur Gaza setelah 105 tahanan ditukar dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.
Sementara itu, menurut laporan yang diterbitkan Guardian pada Desember 2023, lebih dari 8.000 warga Palestina masih berada di penjara Israel.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lainnya tentang konflik Palestina-Israel