Laporan Tribunnews.com oleh Jurnalis Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, YAMAN – Milisi Houthi Yaman bekerja sama dengan pasukan Perlawanan Islam di Irak dalam operasi gabungan untuk mengebom beberapa aset penting milik militer Israel di kota Ashdod dan Pelabuhan Haifa.
Berjanji untuk meningkatkan kerja sama dalam melawan serangan militer Israel.
“Houthi di Yaman sedang melakukan operasi militer gabungan dengan Perlawanan Islam di Irak yang menargetkan wilayah-wilayah utama termasuk kapal dagang yang bersekutu dengan Israel di Ashdod dan Haifa,” juru bicara Houthi menekankan.
Milisi Houthi dan Perlawanan Islam Irak mengerahkan drone angkatan laut, drone udara, dan rudal balistik anti-kapal untuk menyerang Ashdod dan pelabuhan Haifa.
Sebuah kapal Tutor milik Biro Perdagangan Maritim Inggris, yang dikelola oleh Angkatan Laut Kerajaan Inggris, karam saat berlayar sekitar 68 mil laut barat daya kota pelabuhan Hodeida.
“Kapal tersebut, yang dioperasikan oleh Angkatan Laut Kerajaan Inggris, diserang oleh sebuah rudal dan menghantam buritan sebuah kapal kecil saat berada 68 mil laut barat daya Hodeida,” kata perusahaan keamanan maritim Ambrey. Houthi Menguasai Pangkalan Amerika di Timur Tengah
Ini bukan kali pertama serangan serupa dilancarkan oleh kelompok Houthi, sejak November lalu, tepatnya setelah Israel melakukan operasi militer di Palestina, milisi sayap kanan Houthi Iran mulai melakukan pengeboman dengan rudal aktif terhadap kapal-kapal yang bersekutu dengan Israel di Jalur Merah. Laut. . .
Para pejabat Houthi menegaskan, blokade dan serangan yang dilakukannya merupakan bentuk protes terhadap agresi Israel di Gaza, Palestina yang menewaskan lebih dari 36.000 orang.
Kelompok Houthi menyebutnya sebagai kampanye solidaritas untuk Palestina dan menentang perang Israel di Gaza. Sistem pertahanan udara Iron Dome Israel bergerak cepat mencegat roket yang diluncurkan dari Jalur Gaza. Roket-roket ini dikendalikan oleh gerakan Palestina Hamas dan menghantam kota Ashdod di Israel selatan, pada 11 Mei 2021. (Dokter AFP)
Untuk menakut-nakuti Israel dan sekutunya, kelompok Houthi di Yaman telah memperingatkan bahwa seluruh pangkalan Amerika Serikat (AS) di kawasan Timur Tengah kini berada dalam jangkauan rudal mereka.
Pernyataan ini disampaikan Mayor Jenderal Bakil Saleh Al-Wahbi, komandan Brigade Al-Wahbi yang berafiliasi dengan Houthi setelah rudal ‘Palestina’ yang diproduksi oleh Angkatan Bersenjata Houthi melancarkan serangan tak terduga terhadap kapal induk USS Dwight D Eisenhower.
“Semua pangkalan Amerika di wilayah tersebut dan armada angkatan laut mereka sekarang, atas karunia Tuhan, berada dalam jangkauan rudal kami,” kata Jenderal Bakil Saleh Al-Wahbi.
Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, namun penembakan ini menunjukkan bahwa Yaman mengalami peningkatan pesat dalam produksi militer yang mematikan.
Video peluncuran rudal Palestina yang dirilis oleh kelompok Houthi menunjukkan bahwa rudal tersebut mampu terbang dengan kecepatan lebih tinggi dari Mach 5.
Hingga saat ini para ahli rudal belum bisa mengidentifikasi secara pasti versi rudal Palestina buatan Houthi yang mana yang digunakan.
Namun, mereka mengklaim bahwa rudal Palestina adalah bagian dari rudal propelan padat (Guard) yang canggih dan berpemandu presisi yang dapat menembus sistem pertahanan udara musuh.