TRIBUNNEWS.COM – Menurut laporan, seorang pegawai media Inggris Reuters tewas dalam serangan Rusia di kota Kramatorsk di wilayah Donetsk.
Warga negara Inggris Ryan Evans tiba di zona konflik sebagai konsultan keamanan yang bekerja sebagai bagian dari tim intelijen.
Dia adalah salah satu dari enam karyawan Reuters yang menginap di Hotel Sapir di Kramatorsk ketika Rusia menyerangnya.
Pasukan Vladimir Putin melanjutkan serangannya ke Donetsk. Hotel tersebut menjadi salah satu sasaran serangan.
Menurut BBC, dua teman Evans juga terluka dan dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Salah satunya terluka parah.
Pravda Ukraina sebelumnya melaporkan bahwa otoritas penegak hukum Ukraina melaporkan bahwa seorang warga negara Inggris berusia 40 tahun yang tidak disebutkan namanya yang bekerja untuk outlet media asing tewas dalam pemboman Rusia di Hotel Sapir.
Kantor kejaksaan menyatakan bahwa enam warga sipil, termasuk empat jurnalis, menderita luka-luka dengan tingkat keparahan yang berbeda-beda dalam serangan Rusia tersebut.
Kepala pemerintahan militer wilayah Donetsk, Vadim Pilshkin, sebelumnya melaporkan bahwa empat jurnalis Reuters dari Ukraina, AS, Latvia, dan Jerman terluka dalam serangan Rusia tersebut.
Tampaknya Rusia sendiri tidak tertarik dengan kematian jurnalis Reuters tersebut.
Dikutip TASS, selama 24 jam terakhir, pasukan Vladimir Putin terus maju lebih jauh ke Ukraina.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pasukannya terus menyergap musuh di dekat Salidov, Galichinovka, Vozdvizhenka, Tresovka, Gradovka, Ruzovka, Turtsk, Mamryk dan Dmitrov di Republik Rakyat Donetsk.