Hizbullah Sukses Buru Jip Hummer Israel dengan Peluru Kendali di Al Malikiyah

TRIBUNNEWS.COM – Kelompok Hizbullah Lebanon mengumumkan bahwa pejuangnya menargetkan jip Hummer Israel di lokasi militer Israel di Al-Malikiyah, Israel utara.

Hizbullah menggunakan peluru kendali dalam serangan itu.

Hizbullah mengklaim serangan itu menewaskan dan melukai tentara Israel di dalam jip.

Pukul 10.15 Minggu (19/5/2024), setelah memantau dengan cermat dan menunggu pasukan pendudukan Israel di lokasi Al-Malikiyah, kata Hizbullah dalam keterangannya, Minggu (19/5/2024).

Hizbullah langsung melepaskan tembakan saat tentara Israel mengemudikan jip Hummer.

“Ketika sebuah jip militer Hummer memasukinya, Mujahidin Perlawanan Islam menargetkannya dengan rudal, langsung menghantamnya, menghancurkannya dan menyebabkan awaknya tewas dan terluka,” katanya.

Kelompok tersebut mengatakan para pejuangnya telah mengkonfirmasi bahwa tentara Israel di dalam jip Hummer tewas atau terluka.

“Para pemberontak menargetkan mereka dengan peluru artileri dan memastikan mereka terluka,” lanjutnya.

Setelah serangan itu, tentara Israel lainnya mencoba mengevakuasi rekan-rekan mereka yang mengendarai jip Hummer, namun Hizbullah segera mengincar mereka.

“Setelah tentara musuh (Israel) berkumpul untuk memeriksa korban, mereka menargetkan pejuang perlawanan dengan peluru artileri, yang mengakibatkan kematian atau cedera,” kata laporan itu.

Sementara itu, sumber di Lebanon memantau operasi tersebut dan mengonfirmasi bahwa Hizbullah berhasil menargetkan jip Hummer Israel.

Kendaraan militer yang menjadi sasaran perlawanan di Al-Malikiyah bergerak dan tidak berhenti, yang membenarkan adanya tentara di dalamnya,” kata sumber tersebut, seperti dilansir Al Alam, Minggu (19/5/2024).

“Kejadian ini masih dalam sensor militer Israel dan media Israel belum mempublikasikan rinciannya,” lanjutnya.

Serangan Hizullah terhadap lokasi militer Israel merupakan bentuk dukungan terhadap rakyat Palestina yang sedang menghadapi agresi Israel di Jalur Gaza.

Hizbullah bergabung dalam perlawanan ini pada 8 Oktober 2023, sehari setelah gerakan Palestina Hamas melancarkan Operasi Banjir Al-Aqsa.

Hizbullah menegaskan perlawanan terhadap Israel akan berhenti jika Israel juga menghentikan agresinya di Jalur Gaza. Jumlah korban

Israel masih terus melakukan agresinya di Jalur Gaza, jumlah korban tewas warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 35.386 orang dan 79.366 lainnya luka-luka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Sabtu (18/5/2024) dan 1.147 kematian. . di wilayah Israel, seperti dilansir Anadolu.

Sebelumnya, Israel mulai melakukan pengeboman di Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, melancarkan Operasi Banjir Al-Aqsa untuk menentang pendudukan dan kekerasan Israel di Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023).

Israel memperkirakan masih ada sekitar 136 sandera yang ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah menukar 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.

Sementara itu, lebih dari 8.000 warga Palestina masih berada di penjara Israel, menurut laporan The Guardian pada Desember 2023.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lainnya terkait konflik Palestina vs Israel

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *