TRIBUNNEWS.COM – Militer Israel mengumumkan Rabu (10 Februari 2024) bahwa delapan tentara tewas dalam bentrokan dengan Hizbullah di Lebanon selatan.
Diantaranya adalah seorang kapten tentara Israel.
Awalnya, militer Israel mengidentifikasi tentara yang tewas itu sebagai Kapten Angkatan Darat Eitan Itzhak.
Namun, tak lama kemudian, militer Israel kembali mengumumkan bahwa tujuh tentara lainnya tewas dalam bentrokan dengan Hizbullah.
Angka-angka ini menandai kekalahan pertama Israel dalam invasi ke tanah Lebanon.
Kabar tewasnya delapan tentara Israel dibenarkan oleh Hizbullah.
Hizbullah mengatakan sejumlah tentara Israel tewas dalam bentrokan langsung di Adaiseh dan Maroun al-Ras di Lebanon selatan.
Selain itu, Hizbullah menghancurkan tiga tank Israel saat berada di perbatasan Lebanon.
Hizbullah mengatakan “para pejuang menghancurkan tiga tank Merkava dengan roket ketika mereka maju menuju desa Maroon al-Ras.”
Hizbullah mengumumkan pihaknya memerangi pasukan infanteri Israel setelah Israel pada Selasa pagi mengumumkan pihaknya melancarkan invasi darat ke Lebanon. Netanyahu: Israel berada dalam perang yang sulit
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu segera mengeluarkan pernyataan menyusul laporan bahwa delapan tentara tewas.
Pertama, dia menyampaikan belasungkawa kepada keluarga tentara yang gugur.
“Saya ingin menyampaikan belasungkawa terdalam saya kepada keluarga pahlawan kita yang meninggal hari ini di Lebanon,” kata Netanyahu dalam video yang diposting ke X.
Dia kemudian menyatakan bahwa Tel Aviv sedang berada di tengah perang yang sulit.
“Kami melancarkan perang sengit melawan poros kejahatan Iran yang ingin kami hancurkan,” tambahnya.
Dia kemudian berjanji kepada warga Israel bahwa dia akan menyelamatkan sandera di Gaza.
Selain itu, dia berjanji akan membawa pulang warga Israel dari utara.
“Kami akan menyelamatkan sandera dari selatan (Gaza), memulangkan penduduk dari utara, dan menjamin keabadian Israel,” ujarnya.
Militer Israel mengakui tentaranya tewas akibat tembakan Israel.
Menurut militer Israel, jet tempur Hizbullah menembaki pasukan Israel dari jarak dekat dan juga menyerang dari jarak dekat menggunakan senapan mesin, rudal anti-tank, dan mortir.
Delapan prajurit yang tewas itu sulit dievakuasi karena cuaca buruk.
Dalam evakuasi tersebut, enam tentara tewas dan lima anggota pasukan komando Egoz mengalami berbagai luka.
Dalam insiden kedua, unit Brigade Golani diserang mortir yang ditembakkan dari jarak dekat dan jauh oleh pejuang Hizbullah, menewaskan dua tentara.
Israel mulai melakukan serangan udara intensif skala besar yang menargetkan markas Hizbullah di Lebanon mulai tanggal 23 September 2024.
Menurut Kementerian Kesehatan Lebanon, serangan Israel menewaskan lebih dari 1.000 orang dan melukai lebih dari 2.950 orang.
Ketegangan meningkat setelah pemimpin Hizbullah Hassan Nasallah tewas dalam serangan Israel.
Nasrallah tewas dalam serangan Israel di Beirut pekan lalu.
Atas pembunuhan ini, Hizbullah bersumpah akan membalas dendam terhadap Israel.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel lain terkait Hizbullah dan IDF