TRIBUNNEWS.COM – Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah dalam pidatonya, Rabu (17 Juli 2024) mengatakan Israel belum mencapai tujuannya.
Yaitu setelah hampir 10 bulan berperang melawan Hamas dan kelompok perlawanan Palestina di Gaza.
Nasrallah mengatakan Israel gagal mencapai tujuannya dan kini melakukan pembantaian untuk menutupi kegagalannya.
Diketahui, Israel terus melakukan serangan brutal di Gaza, membunuh warga sipil di sana, sebagian besar adalah wanita dan anak-anak, mengutip Palestine Chronicle.
Nasarallah juga menyoroti masalah kurangnya jet tempur dan tank Israel, serta menganggap Amerika Serikat (AS) bertanggung jawab memasok senjata yang digunakan dalam konflik tersebut. Hizbullah mengancam akan membunuh Israel
Kelompok Hizbullah Lebanon telah mengeluarkan peringatan keras kepada Israel untuk tidak memulai perang melawan Lebanon dan Palestina.
Mohammad Raad, ketua Blok Loyalitas Perlawanan Hizbullah, mengatakan pada Selasa (16/7/2024) bahwa Israel tidak dapat memperluas perang di Lebanon karena pasukan Israel (IDF) telah kelelahan.
Dia lebih jauh mengkritik taktik perang psikologis Israel.
Raad juga mencatat bahwa pejuang perlawanan Hizbullah terus melemahkan kemampuan Israel.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah dalam pidatonya, Rabu (17 Juli 2024) menyatakan akan membalas dendam kepada Israel jika negara Zionis terus menyerang warga sipil.
Hizbullah membalas dengan menargetkan pemukiman baru dan ilegal Israel dengan rudal, mengutip Palestine Chronicle.
Selain itu, ia memperingatkan bahwa masuknya tank Israel ke Lebanon akan menimbulkan konsekuensi serius.
Nasrallah membela perjuangan di Gaza dan membela aktivitas Hamas.
Pembukaan front yang didukung Lebanon dalam pertempuran banjir Al-Aqsa demi kemenangan rakyat Palestina.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)