Hizbullah Lancarkan 13 Serangan ke Israel dalam Sehari, 7 Pos Militer hingga Gudang Logistik Hancur

TRIBUNNEWS.COM – Hizbullah Lebanon mengumumkan 13 serangan terhadap Israel dalam 24 jam.

Dalam sehari, Hizbullah menargetkan tujuh pos militer, depot logistik, dan kendaraan di Israel utara.

Ini merupakan salah satu serangan terkuat sejak Oktober 2023.

Tentu saja, hal ini berbeda dengan hari-hari sebelumnya ketika Hizbullah melakukan kurang dari 12 serangan per hari.

Dalam pernyataan yang dikeluarkan Rabu (21/8/2024), Hizbullah merinci serangannya ke Israel utara.

Dimulai dengan menyasar tank Merkava Israel di kompleks militer Al-Abbasiya, roket Katyusha milik Hizbullah menyasar barak Ramot Naftali dan Ramim.

Tentara Brigade Golani Israel ditempatkan di barak, Anadolu Agency melaporkan.

Tak hanya itu, peluru artileri Hizbullah berhasil ditembakkan sebanyak dua kali, menyasar barak Zarit, tempat tentara Israel berada di dalamnya.

Misgav AM juga menjadi salah satu target Hizbullah.

Tentara Israel yang berada di barak tidak dapat bergerak setelah terkena roket Hizbullah.

Peluru artileri Hizbullah juga menargetkan dua lokasi lainnya, pangkalan militer Al-Malkiyya dan peralatan mata-mata di wilayah udara militer Barga Risha.

Posisi artileri Israel di wilayah Zaura juga terkena bom Hizbullah.

Hizbullah tidak hanya menyerang barak Israel, tetapi juga menyasar gudang logistik mereka.

Rudal Katyusha milik Hizbullah berhasil menargetkan gudang logistik di Dataran Tinggi Golan.

Gudang logistik Israel di pemukiman Amiad juga menjadi sasaran Hizbullah.

Tak berhenti sampai disitu, pangkalan militer Hadab Yaroun dan pangkalan cadangan Korps Utara, pangkalan cadangan Divisi Galilea, juga terkena serangan drone Hizbullah.

Hal ini sebagai respons terhadap serangan Israel yang berulang kali terjadi pada hari yang sama.

Israel menargetkan kendaraan di Beit Leif.

Menurut Kementerian Kesehatan Lebanon, seorang warga Lebanon dan seorang Suriah tewas akibat serangan itu.

Setelah itu, Israel juga melancarkan serangan udara di kawasan Lembah Bekaa.

Serangan ini menewaskan satu orang dan melukai 19 orang termasuk anak-anak.

Serangan lintas batas antara kedua belah pihak telah memicu kekhawatiran akan terjadinya perang skala penuh antara Israel dan Hizbullah.

Ketegangan meningkat di wilayah tersebut setelah dua pemimpin oposisi, Ismail Haniya dan Fuad Shukr, terbunuh.

Sebagai tanggapan, Hizbullah dan Iran bersumpah akan membalas dendam terhadap Israel.

Janji Hizbullah dan Iran meresahkan dalam beberapa hal.

Ketakutan tersebut dapat menyebabkan konflik regional berskala besar.

(Tribunnews.com/Farrah Putri)

Artikel lain Israel–Hizbullah dan Lebanon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *