TRIBUNNEWS.COM – Warga asing di Lebanon mulai khawatir dengan ancaman Israel yang akan menyerang wilayah Lebanon sebagai respons atas serangan Hizbullah di wilayah negara Yahudi tersebut.
Pemerintah Kanada telah mengevakuasi 45.000 warganya di negara utara Israel, karena kekhawatiran akan pecahnya perang.
Sementara itu, Kuwait terus menggugat evakuasi massal warganya yang berada di Lebanon, pada Senin (24/6/2024).
Dalam laman media sosialnya, Menteri Luar Negeri Kanada Melanie Joly mendesak 45.000 warga negaranya untuk segera mengungsi dari Lebanon, akibat perang yang semakin memanas antara Hizbullah dan Israel.
Tidak diketahui apakah rencana serupa telah dibuat untuk sekitar 35.000 warga Kanada yang tinggal di Israel. Namun Melanie Jolly mengatakan Ottawa mengirim pasukan militer ke wilayah Lebanon untuk persiapan evakuasi.
“Ottawa telah mengirimkan pasukan militer ke wilayah Lebanon sebagai persiapan untuk evakuasi terbesar kami,” kata Joly seperti dikutip Times Of Israel.
Di sisi lain, setelah militan Hizbullah melakukan serangan brutal di Israel utara, pemerintah Tel Aviv mengumumkan bahwa 60.000 warga Israel meninggalkan wilayah tempat tinggal mereka untuk mengungsi dari perbatasan utara Lebanon. Evakuasi warga Kuwait
Guna mempercepat proses evakuasi, Kementerian Luar Negeri Kuwait memerintahkan maskapai penerbangan Kuwait Airways mulai akhir pekan lalu untuk memulai proses evakuasi warga Kuwait yang terjebak di Lebanon.
Meski evakuasi besar-besaran telah dilakukan sehari sebelumnya, pemerintah negara Teluk tersebut kembali menyerukan agar warganya segera meninggalkan Lebanon.
Tak hanya itu, Kementerian Luar Negeri meminta warga yang tidak mempunyai kepentingan untuk menahan diri untuk pergi ke Lebanon, karena situasi keamanan yang semakin parah pasca konflik antara Israel dan Hizbullah.
“Kuwait Airlines berangkat ke Lebanon pada hari Sabtu untuk mengevakuasi warga Kuwait di negara tersebut, setelah ketegangan antara Hizbullah dan Israel meningkat,” kata kantor berita resmi Kuwait, KUNA.
Tidak dijelaskan berapa jumlah warga Kuwait yang dievakuasi dari Lebanon, namun mengutip Al Arabiya, pihak maskapai menyebutkan bahwa mereka mengoperasikan beberapa pesawat besar untuk terbang ke Beirut, ibu kota Lebanon. Jet tempur Israel bersiap menyerang Lebanon selatan
Pasukan Pertahanan Irlandia (IDF) telah mengonfirmasi bahwa mereka sedang bersiap melancarkan serangan ke wilayah Lebanon. .
“Rencana operasi serangan ofensif di Lebanon telah dikonfirmasi,” demikian pernyataan IDF yang dikutip al-Mayadeen.
Berdasarkan informasi yang beredar, penyerangan tersebut dilakukan setelah Hizbullah merilis rekaman video berdurasi sembilan menit yang membuat marah Israel. Dalam video yang diambil dengan drone, Hizbullah memperlihatkan lokasi militer dan sipil di beberapa kota Israel.
Rekaman video lainnya diklaim menunjukkan kompleks militer di dekat Haifa milik produsen senjata Israel Rafael. Sejak video itu dirilis ke publik, Israel telah memperingatkan Hizbullah untuk bersiap menghadapi perang habis-habisan.
Sebagai bentuk persiapan, pasukan IDF di Rafah kini telah dipindahkan ke wilayah utara Israel yang berbatasan dengan Lebanon selatan untuk menyerang markas Hizbullah.
Netanyahu mengklaim bahwa pemindahan pasukan IDF dari Rafah ke Israel utara adalah untuk tujuan pertahanan, karena wilayah tersebut sering menjadi sasaran rudal militer Hizbullah dalam beberapa bulan terakhir.