TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pimpinan Pusat Persatuan Mahasiswa Islam (PP Hima Persis) meminta Majelis Kehormatan (MKD) segera memecat anggota Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia (DPR RI) yang terlibat perjudian online. .
Desakan ini mencuat setelah terungkap nama beberapa anggota dewan yang diduga melakukan kegiatan ilegal tersebut.
Menurut Himas Persis, jika terbukti, hal itu akan sangat merusak reputasi legislatif dan merusak kepercayaan masyarakat.
Sekretaris Pemberdayaan Sosial PP Hima Persis Naufal Akmal Majid mengatakan, langkah tegas harus diambil untuk menjaga integritas dan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga pemerintah.
“Keterlibatan panitia anggota dalam perjudian online tidak hanya melanggar hukum, tetapi juga melanggar tatanan masyarakat yang tinggal di dalamnya. Kami meminta MKD segera mencopot mereka dari jabatannya dan memprosesnya sesuai hukum,” kata Naufal, Kamis (4/7/2024).
Naufal melanjutkan, perjudian online merupakan pelanggaran hukum dan etika yang serius.
Ia menegaskan, para anggota DPR harus menjadi contoh bagi masyarakat untuk berperilaku sesuai peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
“Anggota dewan mempunyai tanggung jawab yang besar sebagai wakil rakyat. Jika terlibat dalam kegiatan ilegal seperti perjudian online, maka mereka gagal menjalankan amanah dan harus mempertanggungjawabkan perbuatannya.”
Selain itu, Naufal menegaskan, pemberhentian jabatan tersebut bukanlah akhir dari proses hukum yang harus dilakukan anggota dewan.
“Pencabutan kegiatan tersebut merupakan langkah awal yang harus segera dilakukan. Setelah itu, harus dikembangkan sesuai dengan undang-undang yang ada dalam UU Prioritas 7 Tahun 2018 untuk mencegah dan mencegah terjadinya kasus serupa di kemudian hari,” imbuhnya.
Dalam pemaparannya, Naufal juga menjelaskan dampak negatif perjudian online yang sangat meresahkan masyarakat, khususnya generasi muda.
Menurutnya, perjudian online tidak hanya merugikan secara finansial, tetapi juga berdampak pada kesehatan mental dan sosial.
“Anak-anak generasi ini adalah harta bangsa yang harus kita jaga. Judi online dapat merugikan masa depan mereka karena melanggar moral dan etika, serta dapat menimbulkan kecanduan yang dapat menimbulkan kerugian yang serius,” ujarnya.
“Kami tidak akan berhenti sampai disini saja, HIMA Persis akan terus mendampingi mereka dan meminta pemerintah bertindak tegas serta mengajak seluruh elemen masyarakat untuk turut menjaga hal ini dan mendukung upaya pemerintah dalam menghancurkan perjudian online dan beliau membela keutuhan perjudian online. Kami berharap kasus ini “menjadi pembelajaran bagi semua kalangan agar lebih berhati-hati dan bertanggung jawab dalam menjalankan tugas dan pekerjaannya,” kata Naufal.