Hentikan Praktik Buang Air Besar Sembarangan, 42 Kabupaten/Kota Raih Penghargaan Kemenkes

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia memberikan penghargaan Sanitasi Masyarakat Total (STBM) kepada 42 kabupaten/kota atas keberhasilannya mencegah praktik penimbunan dan mendorong perilaku sehat.

Ada tiga kategori dalam STBM Awards 2024: Overall, Intermediate, dan Beginner.

Totalnya ada 4 kabupaten/kota, 15 kota/kabupaten terlampir, dan 23 kabupaten/kota pratama. 

Kabupaten Sleman (DIY) dinobatkan sebagai penerima STBM terbaik secara keseluruhan, disusul Kabupaten Badung (Bali), Kota Metro (Lampung), dan Kota Tangerang (Banten).  

Untuk kategori STBM Madya, posisi terbaik pertama diraih Kota Surabaya (Jawa Timur). 

Kota Mojokerto (Jawa Timur) menjadi SMP terbaik kedua dan Kabupaten Sragen (Jawa Tengah) menjadi SMP terbaik ketiga.

Kemudian pada kategori utama STBM, Kabupaten Sidoarjo (Jawa Timur) menjadi juara pertama terbaik. 

Kabupaten Aceh Tamiang (Aceh) menjadi pratama terbaik kedua dan Kota Palu (Sulawesi Tengah) menjadi pratama terbaik ketiga.

Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono Harbuwono menegaskan keberhasilan STBM hanya dapat dicapai melalui partisipasi aktif masyarakat dalam mengubah perilaku hidup bersih.  

“Sanitasi yang buruk telah menyebabkan banyak wabah penyakit sepanjang sejarah, termasuk pandemi Black Death yang menewaskan jutaan orang. “Penghargaan ini membuktikan bahwa masyarakat India dapat berkontribusi terhadap solusi melalui peningkatan praktik kebersihan,” kata Dante dalam acara penghargaan STBM 2024 di  Jakarta, Selasa (12 Oktober 2024).  

Menurut Dante, program berbasis masyarakat seperti STBM menunjukkan efektivitas metode promosi dan pencegahan dalam menurunkan angka penyakit akibat sanitasi yang buruk. 

Ia juga mengapresiasi koordinasi antardepartemen dalam mendukung program ini.  

“Kesehatan bukan hanya tugas pemerintah. “Kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersihan dasar merupakan hal mendasar untuk mewujudkan Indonesia yang lebih sehat,” kata Dante.  

Dante berharap acara ini dapat menjadi pendorong untuk terus memperkuat kolaborasi lintas sektor guna menciptakan kesehatan lingkungan yang lebih baik.  

Keterlibatan masyarakat dalam menjaga kebersihan penting dilakukan untuk mencegah penyakit.

“Kolaborasi adalah kunci untuk mengatasi tantangan kesehatan lingkungan dan sanitasi. “Mari kita ciptakan masa depan Indonesia yang lebih sehat, aman, dan berkelanjutan,” kata Dante.  

Direktur Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan Anas Ma’ruf mengatakan penghargaan STBM diberikan melalui proses seleksi yang ketat. 

Tahapannya meliputi verifikasi dokumen, inspeksi lokasi, dan pengambilan keputusan penuh oleh tim antar kementerian, lembaga, dan mitra pembangunan.  

Oleh karena itu, penghargaan ini tidak hanya sekedar ucapan terima kasih, namun juga menjadi penyemangat bagi pemerintah daerah, dunia usaha, dan operator fasilitas umum dalam komitmennya menciptakan lingkungan yang sehat dan berkelanjutan.

“Ini merupakan langkah strategis untuk menghadapi tantangan global dan mewujudkan Indonesia yang lebih sehat,” kata Anas.  

Selain penghargaan Kebersihan Total Berbasis Masyarakat (STBM), Kementerian Kesehatan juga memberikan penghargaan pada program keamanan pangan/makanan siap saji yang dilaksanakan di 10 provinsi dan kota, antara lain Rembang (Jawa Tengah), Sleman (DIY). ). ), Kutai Kartanegara (Kalmantan Timur).

Sementara itu, Provinsi Papua Barat mendapatkan penghargaan sebagai pengawas terbaik Program Keamanan Pangan Jadi (POSS) bersama dengan Jawa Tengah yang juga mendapatkan penghargaan penyelesaian 100% untuk kenyamanan luar ruangan.

Kementerian Perhubungan juga memberikan penghargaan terhadap bandara dan pelabuhan yang bersih. 

Penghargaan tersebut diterima oleh 26 bandara sehat, antara lain Halim Perdanakusuma (Jakarta), I Gusti Ngurah Rai (Bali), Minangkabau (Padang), Sam Ratulangi (Manado) dan Mopah (Merauke).

Sedangkan 30 pelabuhan sehat dan pelabuhan perikanan sehat mendapat penghargaan antara lain Sunda Kelapa dan Tanjung Priok (Jakarta), Tanjung Emas (Semarang), PT Arutmin (Banjarmasin), Pelabuhan Khusus PT Kaltim Prima Coal (Kutai Timur), Pelabuhan Khusus Paiton (Probolinggo) , Pelabuhan Perikanan Laut Cilacap (Cilacap) dan Pelabuhan Perikanan Nusantara Ternate (Ternate).

Acara ini diharapkan tidak hanya menjadi ajang apresiasi namun juga menjadi pengingat bahwa kerja sama lintas sektor sangat penting untuk mengatasi tantangan kesehatan lingkungan dan menciptakan masa depan Indonesia yang lebih sehat dan berkelanjutan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *