Laporan jurnalis Tribunnews.com Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM – Indonesia Saat ini banyak desainer Tanah Air yang akan mengikuti New York Fashion Week Summer 2025 yang digelar pada 7-11 September 2024.
Satu dari sedikit desainer yang menghidupkannya adalah Henggi Kavilarang.
Hengi kembali hadir musim ini dengan koleksi “Kaung” yang disebutnya sebagai perayaan motif batik dunia.
Koleksinya tidak hanya menampilkan keindahan motif batik yang kaya akan substansi, namun dirancang untuk pasar internasional dengan gaya elegan dan modern.
Motif Kaung yang berarti “pengabdian” menjadi elemen menonjol dalam koleksi ini.
Dalam tafsir Hengi Kavilarang, motif ini dihadirkan dalam gaun yang ringan dan elegan dengan menggunakan bahan katun, organza, sutra satin, dan taffeta lembut.
Perpaduan warna natural dan cerah pada print motif Kaung menciptakan estetika elegan dan segar yang cocok untuk berbagai kesempatan.
“Koleksi Kaung merupakan bentuk penghormatan kami terhadap budaya batik Indonesia. “Kami ingin membawa esensi kebaktian motif ini ke kancah internasional, dengan sentuhan modern yang dapat dianut oleh perempuan di seluruh dunia,” kata Henggi Kavilarang.
Desain gaun pada koleksi ini memiliki gaya yang simpel dan anggun, dengan teknik drapery dan siluet yang nyaman, menjadikannya pilihan yang stylish dan nyaman.
Teknik digital print digunakan untuk membuat motif gaun pada bahan seperti katun voile, satin poliester, dan organza sehingga memberikan tampilan modern, ringan, dan perawatan mudah.
Set ini menawarkan solusi praktis bagi wanita yang menginginkan kecantikan dan fungsi dalam satu paket.
Henggi Kavilarang yakin koleksinya dapat memadukan kekayaan budaya Indonesia dengan tren fesyen global dan memberikan kontribusi positif bagi industri fesyen internasional.
Berikutnya ada kolaborasi Seveya Karis x Rianti Batik. Dengan bangga mereka mengumumkan bahwa koleksi “Nusantara” akan memukau dunia di panggung bergengsi Indonesia Now New York Fashion Week Spring/Summer 2025.
Lebih dari sekadar perhiasan, koleksi tersebut merupakan pernyataan kecintaan terhadap warisan budaya Indonesia dan komitmen melestarikan keindahan alam.
Terinspirasi oleh tiga elemen dasar bumi, air dan udara, setiap desain merupakan puisi visual yang menceritakan kisah kehidupan yang dinamis.
Bayangkan pola bunga berbintik-bintik yang mewakili keindahan alam yang subur. Atau pola cangkir yang elegan, melambangkan harmoni dan keseimbangan.
Menggunakan karakter ikonik seperti burung garuda, simbol keberanian dan kebebasan, serta Gunung Merabi, saksi bisu sejarah dan spiritualitas, koleksi ini membawa kita pada perjalanan yang tak terlupakan.
Seyvia Charis sukses memadukan estetika modern dengan nilai-nilai tradisional untuk menciptakan perhiasan yang tidak hanya indah dipandang namun juga menyentuh hati.
Setiap kali kita memakai perhiasan dari koleksi “Nusandara”, kita tidak hanya menarik tetapi juga membawa warisan budaya yang kaya.
Femalea x Sroja juga ada. Pada acara Indonesian Now NYFW, mereka mengumumkan koleksi spesial bertajuk “Kaleidoskop Kebudayaan”.
Hasil kolaborasi mereka hari ini antara lain 10 display sepeda dan 10 display pakaian untuk menampilkan keragaman budaya di New York City, AS.
Kaleidoskop Budaya adalah sebuah konsep yang terinspirasi oleh keragaman budaya Kota New York. Kali ini, Femalea dan Sroja mencoba menghadirkan konsep ramping dengan menambahkan warna-warna cerah dan memberikan corak musim panas.
Selain itu, kami memberikan warna hitam dan putih yang menawan yang juga mewakili keberagaman masyarakat yang tinggal bersama di New York. Kami memadukan tas femela dengan gaun sroja dengan warna yang serasi dan elegan.
Koleksi istimewa ini diharapkan dapat menginspirasi para pecinta fashion dan memperkaya industri fashion tanah air, dan tas istimewa yang dipersembahkan oleh Femalea merupakan hasil karya perajin terbaik tanah air.
Pada Indonesia Now New York Fashion Week Spring/Summer 2025, nama Aden menghadirkan koleksi “Sagara Bawana”. Koleksi “Sagara Bhavana” mempunyai tema yang indah dan mendalam.
Dalam bahasa Jawa, “Sagara Bawana” berarti “Lautan Bumi”, yang mencerminkan hubungan kerja sama antara dua kekuatan alam: laut yang dingin dan daratan yang memanas.
Koleksinya merayakan keajaiban ciptaan Tuhan dengan menampilkan elemen lautan seperti terumbu karang, ombak, dan biota laut yang menakjubkan.
Desain koleksi ini memadukan warna-warna lembut dan cerah, mulai dari putihnya awan dan laut hingga hangatnya warna jingga matahari terbenam.
Motif jaring nelayan melambangkan rezeki dan pencarian kehidupan, sedangkan sentuhan layering yang berani memberikan kesan dramatis akan kekuatan dan kedalaman.
Dunia fesyen juga akan menyaksikan momen bersejarah ketika brand fesyen Indonesia Momen menghadirkan koleksi butik pria pertamanya di New York Fashion Week (NYFW).
Ini adalah pernyataan yang kuat tentang bagaimana tradisi budaya dapat dihidupkan kembali dengan sentuhan modern, merayakan keindahan dan kekuatan batik Indonesia di kancah dunia.
Melalui penampilan NYFW-nya, Momen berharap dapat memperluas pengaruh butik Indonesia di kancah internasional dan memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat kreativitas fashion global.
Jangan lewatkan juga Allira Batik X Uc Silver by Adit Co. Alira akan menghadirkan koleksi barunya, Smitten.
Dipukul dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia artinya ditangkap, dengan kata lain dipukul.
Setiap nama berasal dari keyakinan bahwa itu adalah doa. Siapapun yang melihat koleksi Smitten akan merasakan rasa keterikatan yang kuat, cinta, kemampuan untuk memelihara dan merawatnya selamanya.
Inspirasi datang dari masyarakat yang tinggal di dataran tinggi Sulawesi Selatan, menganyam bumi di atas awan.
Dahulu orang Bugis menyebutnya dengan “du-riaja” yang artinya masyarakat yang tinggal di negeri atas mengambil motif tenun rongang dengan pola kait dan belah ketupat.
Motif ini merupakan lambang sosok leluhur yang terhubung dengan generasi mendatang, motif ini merupakan simbol kejayaan dan kemakmuran serta menjadi motif print koleksi tahun 2025.
Gambar tenunan yang indah selalu mengajarkan kita tentang kesabaran hidup, mengajarkan kita untuk berbagi, mengajarkan kita menemukan kegembiraan di saat ini, mengajarkan kita tentang kebaikan dan yang paling penting, mengajarkan kita bersyukur.
Warna-warna lembut seperti merah muda pucat, seladon, telanjang, dan kuning pucat digunakan dalam berbagai bentuk dan ukuran, dipadukan dengan tekstur kain berbeda seperti sutra, sutra organza, linen, denim, katun ringan dan mengalir, cocok untuk musim panas.
Bahan-bahan lain memberi koleksi ini karakter yang memperkaya yang mewujudkan feminitas yang melekat.
Tahun ini mereka berkolaborasi dengan legenda perhiasan perak Bali Indonesia, UC Jewelry, yang terinspirasi dari keindahan Bali.
Mereka memiliki logo capung manis yang ikonik. Ini adalah kumpulan mahakarya yang indah. Meski produksinya rumit dan rumit, namun tetap siap pakai.
Inspirasi yang berakar dari budaya Bali, dipadukan dengan keindahan alamnya yang memukau, menciptakan karya seni yang sungguh memukau dalam setiap detailnya.
Filosofi capung dalam koleksi “Capung Manis” melambangkan kemakmuran dan keseimbangan. Dalam budaya Bali, capung melambangkan perubahan, adaptasi dan keselarasan dengan alam.
Dengan sayapnya yang ringan dan berwarna-warni, capung mewakili keindahan dalam perubahan dan kemampuan untuk mencapai keseimbangan antara tradisi dan modernitas.
Koleksi ini bukan sekedar tentang perhiasan, namun tentang kehidupan yang harmonis dan penuh berkah.
“Melalui koleksi ini, kami ingin memperkenalkan karakter Bali yang kuat, selalu menawarkan kreasi yang berakar pada budaya Bali, sehingga menciptakan perhiasan yang ikonik dan unik,” ujar Kevin Jodi, tim kreatif UC Jewelry.
Sekadar informasi, Indonesia Now merupakan platform bagi para pelaku industri fashion Tanah Air. Terutama bagi mereka yang ingin mempromosikan rumah modenya di industri fashion global, dengan tujuan pemasaran dalam negeri atau memang mereka yang ingin mencari peluang di pasar global.