TRIBUNNEWS.COM – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, memperingatkan Prabowo Subianto untuk tidak membiarkan orang-orang yang beracun atau bermasalah di kabinetnya di masa depan.
Terkait hal tersebut, Juru Bicara Luhut Jody Mahardy menjelaskan maksud perkataan Luhut.
Jody Luhut mengatakan, dirinya hanya menasihati Prabowo karena tak ingin ada pihak yang mengganggu agenda kabinet Prabowo.
Jody Luhut menegaskan, orang-orang beracun yang dimaksudnya adalah orang-orang yang tidak sesuai dengan visi dan misi pemerintahan masa depan.
“Pak Luhut menggunakan kata toxic untuk menyebut pihak-pihak yang menghambat jalannya agenda kabinet karena tidak sejalan dengan visi dan arah,” kata Jody dalam rilis yang diperoleh TribuneNews.com. Minggu (5/5/2024).
Jodi menambahkan, pesan Luhut menekankan pentingnya persatuan demi kebaikan bersama.
“Hal ini menunjukkan pentingnya fokus terpadu dalam pelaksanaan program pemerintah untuk kepentingan bersama,” ujarnya.
Sebelumnya, Luhut menyampaikan hal tersebut dalam acara “Jakarta Future Forum: Blue Horizons, Green Growth” yang digelar di Jakarta, Jumat (3/5/2024).
Saat ini Luhut sedang membahas kemungkinan kerja sama antara india dan India.
Saya sampaikan kepada presiden yang baru terpilih untuk tidak membiarkan orang-orang beracun masuk ke dalam pemerintahannya, itu akan sangat merugikan kita, kata Luhut seperti dikutip wartakotalive.com, Jumat.
Luhut kemudian menjelaskan, berdasarkan pengalamannya selama 10 tahun di Kabinet Presiden Jokowi, ia menilai permasalahan di Indonesia adalah adanya regulasi yang bertentangan dengan kepentingan nasional.
“Saya telah memecahkan sebagian besar masalah itu,” katanya.
Luhut mengusulkan solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan digitalisasi.
Sebab, digitalisasi dinilai mampu meningkatkan efisiensi dan transparansi peraturan perundang-undangan.
Oleh karena itu, bertujuan untuk mendigitalkan sistem pemerintahan Indonesia yang terintegrasi.
“Saya bilang ke Presiden: ‘Pak, kalau bapak tidak berani mengubah mereka yang tidak setuju dengan ini (digitalisasi sistem pemerintahan terpadu), maka kita tidak akan maju.’
“Jadi kita harus mengubah agama mereka yang tidak setuju dengan gagasan ini,” katanya.
Luhut pun yakin, Prabowo bisa berbuat banyak untuk memperbaiki Indonesia di masa depan.
Ia juga optimistis penggunaan sistem digital akan menurunkan angka korupsi di Indonesia.
Luhut juga mengatakan pemerintah Indonesia akan fokus meningkatkan penelitian sumber daya manusia (SDM) dengan belajar dari India dan China.
“Saya kira ini sangat penting. Kita akan belajar dari India. Kita akan belajar dari Tiongkok,” ujarnya.
Bagian dari artikel ini, video yang diposting di Wartakotalive.com, Luhut Binsar “memerintahkan” Prabowo untuk tidak membawa orang-orang beracun
(Tribunnews.com/Rifqah) (Wartakotalive.com/Joanita Ary)