Heboh Poster Wanita Calon Gubernur Tokyo di Papan Kampanye, Tidak Berbusana dan Sensor Organ Vital

Laporan dari koresponden Tribunnews.com Jepang Richard Susilo

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO – Sejak Kamis pagi (20 Juni 2024), seluruh calon gubernur Tokyo mulai memasang posternya di papan buletin kampanye di seluruh Tokyo.

Salah satunya adalah poster aneh yang memperlihatkan kandidat telanjang kecuali bagian sensitif yang disensor sendiri.

“Di Jepang gratis asalkan semua orang mengikuti aturan, termasuk membayar biaya pendaftaran pemilih sekitar 3 juta yen per orang,” kata seorang pejabat Tribunnews.com dari komisi tersebut kepada Reuters pada pemilu Tokyo.

Poster wanita telanjang namun bagian sensitifnya disensor masih dianggap dapat diterima.

“Rakyat akan memilih sendiri calon gubernurnya. Kalau dia aneh, tentu hanya orang aneh yang akan memilihnya.”

Wanita muda yang tidak disebutkan namanya itu menerima dukungan dari partai politik tak dikenal bernama “Partai Pertahanan Rakyat NHK.”

Partai politik ini didirikan pada tahun 2013 oleh Takashi Tachibana.

Meningkatnya jumlah calon gubernur Tokyo juga berperan dalam kelompok politik Partai Perlindungan Rakyat NHK yang mengajukan sejumlah besar calon.

Organisasi ini menjadi kontroversial ketika mengumumkan rencana untuk mengizinkan orang yang menyumbang ke organisasi tersebut untuk memasang poster mereka sendiri di papan buletin.

Pada pemilihan gubernur Tokyo yang diumumkan pada 20 Juni 2024, jumlah calon mencapai 56, sebuah rekor.

Karena tidak ada cukup ruang untuk menempatkan poster 48 orang yang telah disiapkan sebelumnya di papan buletin, Kantor Manajemen Pemilihan Metropolitan Tokyo menambahkan papan buletin tambahan di sebelahnya dan menyediakan file A3 yang jelas.

Dari 56 calon yang bersaing dalam pemilihan gubernur Tokyo, hanya empat yang benar-benar paling serius dan dipertimbangkan warga Tokyo.

Yuriko Koike (71), gubernur Tokyo saat ini, akan menjabat untuk keempat kalinya jika ia terpilih.

Reino (56), mantan anggota Dewan Penasihat asal Jepang pada saat itu, mempunyai kewarganegaraan Taiwan, namun identitasnya masih dipertanyakan karena ada kecurigaan bahwa ia telah memalsukan pernyataan tertulis untuk meninggalkan kewarganegaraan Taiwan.

Berikutnya adalah Shinji Ishimaru (41), walikota kota Akitakata, prefektur Hiroshima, dan Toshio Tamogami (75), mantan kepala staf Angkatan Udara Jepang.

Hiroshi Shiratori, seorang profesor di Sekolah Pascasarjana Universitas Hosei dan berpengalaman dalam politik lokal dan pemilu, mengatakan hal ini tentang mendapatkan tempat untuk ditempatkan.

“Ini adalah tindakan minimum yang diperlukan untuk melindungi demokrasi, tapi kami sudah tahu sebelumnya bahwa akan ada lebih dari 50 kandidat dan kami harus mengambil tindakan untuk melawannya,” katanya.

Mengenai latar belakang tingginya jumlah pelamar, Profesor Shiratori mengatakan salah satu faktor utamanya adalah banyaknya orang yang mengajukan diri untuk tujuan periklanan atau komersial.

“Penting untuk dibuat regulasi seperti penghentian pendapatan iklan di media sosial pada masa pemilu dan pelarangan penggunaan baliho untuk siaran politik untuk tujuan komersial,” ujarnya.

Dulu, ada poster pemilu yang menampilkan calon dengan gaun pengantin. Ada pula kontestan yang memegang foto vagina dan wajah wanita yang dikelilingi vagina buram. Nanti kita berurusan dengan polisi.

Sementara itu, UKM Handicrafts dan pecinta Jepang yang berminat berpameran di Tokyo dapat bergabung di grup WhatsApp Japan Lovers secara gratis dengan mengirim email ke [email protected]. Judul : WAG Japan Lovers. Silakan tulis nama, alamat, dan nomor WhatsApp Anda.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *