TRIBUNNEWS.COM – Menghadapi China melawan Timnas Indonesia, skuad Garuda hanya meraih dua hasil imbang sejak 1988.
Hasil bagus sulit diraih Timnas Indonesia saat menghadapi China sejak kemenangan sebelumnya di Piala Raja tahun 1987.
Skuad Garuda kemudian menang 3-1, namun setelah itu sembilan laga dijalani dengan hasil pahit.
Tujuh pertandingan berakhir dengan kekalahan. Sayangnya, China beberapa kali menang dengan skor telak. Para pemain Timnas Indonesia jelang laga matchday ketiga Grup C kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Bahrain di Stadion Nasional, Jumat (10/11/2024) dini hari WIB. (Twitter (X) Timnas Indonesia) Berikut head to head Timnas China vs Indonesia menurut 11v11:
20 Februari 1987 – Timnas Indonesia 3-1 China (Piala Raja)
7 Agustus 1988 – Timnas Indonesia 1-1 China (Piala Jakarta)
8 Februari 1991 – Timnas Indonesia 3-1 China (Piala Merdeka)
20 April 1992 – Timnas Indonesia 2-0 China (Piala Asia)
16 Oktober 2000 – Timnas Indonesia 4-0 China (Piala Asia)
13 Mei 2001 – Timnas Indonesia 5-1 China (Kualifikasi Piala Dunia)
27 Mei 2001 – Timnas Indonesia 0-2 China (Kualifikasi Piala Dunia)
21 Juli 2004 – Timnas Indonesia 0-5 China (Piala Asia)
15 Oktober 2013 – Timnas Indonesia 1-1 China (Kualifikasi Piala Asia)
15 November 2013 – Timnas Indonesia 1-0 China (Kualifikasi Piala Asia) China kalah 3-1 dari Australia pada matchday 3 kualifikasi babak 3 Piala Dunia 2026 di Adelaide Oval, Kamis (10/10/2024). China akan berusaha bangkit saat menghadapi timnas Indonesia pada 15 Oktober. (Pejabat AFC)
Diketahui, Timnas Indonesia kini berada di Qingdao untuk menghadapi China pada matchday keempat babak 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Laga China kontra Timnas Indonesia akan dilangsungkan di Qingdao Youth Football Stadium pada Selasa (15/10/2024) pukul 19.00 WIB.
Hasil head to head belum bisa menjadi dasar untuk laga besok, kedua tim hadir dengan kekuatan dan generasi yang berbeda.
Jika melihat performa kedua tim di laga terakhir, timnas Indonesia dan China berada dalam tren yang berbeda.
China tidak pernah menang dalam empat pertandingan terakhirnya, namun lawan yang dihadapi pasukan Branko Ivankovic adalah tim papan atas dari Asia, Korea, Jepang, Arab Saudi, dan Australia.
Sementara itu, Timnas Indonesia tidak terkalahkan dalam empat laga terakhir setelah melawan Irak.
Satu kemenangan dan 3 kali imbang menjadi modal tim besutan Shin Tae-yong berlaga di Piala Dunia 2026.
Jika melihat rasio kemenangan kedua tim, timnas Indonesia lebih baik dari China menurut Footy Stats.
Timnas Indonesia menjadi tim yang paling banyak memainkan pertandingan dibandingkan peserta Asia lainnya di Babak 3.
Dari 11 laga terakhir Kualifikasi Piala Dunia 2026, Timnas Indonesia memiliki persentase kemenangan 45 persen dengan total 23 gol dan kebobolan 11 kali.
Sedangkan China yang memainkan pertandingan lebih sedikit (9), memiliki rasio kemenangan 22 dan menempati peringkat 21 zona Asia pada tahap ini.
Dari segi poin, Timnas Indonesia 86 persen lebih baik dari China di setiap pertandingan.
Hal itu berdasarkan penampilan kedua tim dari lima laga terakhir di mana Marcelino Ferdinand dan kawan-kawan hanya kalah satu kali. Mees Hilgers merayakan gol yang dicetak Ragnar Oratmangoen pada laga kualifikasi Piala Dunia Grup C 2026. (Instagram Timnas Indonesia)
Bicara soal mencetak gol, produktivitas anak asuh Shin Tae-yong lebih baik saat melakoni laga tandang, yakni 1,40 per laga dibandingkan 0,40 per laga (di kandang sendiri).
Sementara itu, Tiongkok memiliki rata-rata rasio kebobolan sebesar 1,00 dalam setiap pertandingannya.
Dari segi peluang, kedua tim tak jauh berbeda saat melakoni laga kandang dan tandang.
China memiliki momentum 1,29 ekspektasi gol dan assist saat berlaga di kandang sendiri. Sedangkan Indonesia memiliki 1,64 (xGA) saat melakoni laga tandang.
Laga melawan China akan berlangsung menarik, apalagi jika Timnas Indonesia otomatis bisa meraih kemenangan dengan selisih 3 poin, membuat persaingan kualifikasi Grup C semakin panas.
Timnas Indonesia mampu melewati Arab Saudi dan Australia, bahkan Bahrain di klasemen.
Lalu bagaimana dengan nasib Tiongkok? Skenario terburuknya adalah pemecatan pelatih Branko Ivankovic karena gagal di empat pertandingan pertama kualifikasi Putaran 3 Piala Dunia 2024.
(Tribunnews.com/Sina)