TRIBUNNEWS.COM – Hasyim As’yari dicopot dari jabatan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) melalui pemeriksaan etik yang dilakukan Dewan Kehormatan Komisi Pemilihan Umum (DKPP) setelah ditemukan adanya tindakan seksual terhadap salah satu anggotanya. . Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) di Den Haag (Belanda), dengan akronim CAT.
“Menetapkan sanksi pengusiran tetap terhadap Ketua Hasyim Asy’ari selaku Ketua dan Anggota KPU Pusat sejak keputusan ini diumumkan,” kata Ketua DKPP Heddy Lukito saat menyampaikan keputusan tersebut di gedung DKPP, Rabu (3/7). . /2024).
Dalam putusannya, DKPP menyebut Hasyim dan CAT bertengkar di sebuah kamar hotel di Den Haag, Belanda.
Sebelum perselingkuhannya, Hasyim diduga menghubungi dan merayu CAT.
Alhasil, CAT terpaksa menjalin beberapa koneksi dengan Hasyim.
“Jadi akhirnya terdakwa terpaksa berkali-kali pergi bersama terdakwa. Ujung-ujungnya terdakwa memaksa terdakwa untuk berhubungan badan,” kata anggota DKPP itu.
Sebaliknya, jauh sebelum berbuat salah, Hasyim justru menyinggung keinginan salah surga dan neraka.
Yang sangat menarik, Hasyim angkat bicara dalam konteks perdebatan masa jabatan presiden ketiga yang dipermasalahkan banyak pihak.
Dalam hal ini beliau menunjukkan bahwa setiap orang mempunyai keinginan untuk menginginkan sesuatu tanpa harus bersyukur.
Baginya, ini adalah naluri manusia.
“Mari kita bertanya pada diri sendiri, apa yang sebenarnya kita inginkan, apa yang kita inginkan? Kebutuhan manusia, prinsip naluri manusia adalah apa yang kita inginkan atau butuhkan,” ujarnya saat masih menjadi anggota. Tayang pada 22 Maret 2022 di program Gaspol YouTube Kompas.
Hasyim kemudian mengungkapkan bahwa Tuhan menciptakan surga dan neraka agar keinginan manusia tidak dapat terpuaskan.
“Begitulah manusia. Makanya dikasih surga dan neraka. Kalau semuanya surga, bagaimana kalau neraka tidak ada,” ujarnya.
Di sisi lain, berdasarkan tiga pernyataan Presiden, Hasyim menilai keinginan itu merupakan hal yang lumrah terjadi di masyarakat.
Ia juga mengatakan, keinginan seperti itu merupakan hal yang wajar terjadi pada manusia.
“Kalau ditanya saya, saya kira tidak. Begitulah masyarakat, yaitu apa yang diinginkan, apa yang baik, berapa lama Anda (jabatan presiden).
“Misalnya apapun yang terjadi, saya mau itu. Maksud saya, saya ingin punya kekuasaan, saya ingin kursi (anggota dewan),” ujarnya. Penghapusan Hasyim dianggap sebagai tugas yang sangat penting
Neni Nur Hayati, Direktur Partai Demokrasi dan Pemberdayaan Pemilu Indonesia (DEEP), mengapresiasi keputusan DKPP yang mencopot Hasyim dari jabatan KPU.
Keputusan DKPP ini dinilai sebagai langkah kuat dan progresif dalam menjaga integritas penyelenggara pemilu.
Selain itu, kasus yang menjerat Hasyim terkait aktivitas seksual.
“Ini merupakan langkah tegas dan progresif DKPP untuk menjaga integritas pemilu, terutama terkait skandal yang sangat merugikan korban dan lembaga pemungutan suara,” kata Neni kepada Tribunnews.com. Rabu
Neni mengatakan, keputusan DKPP ini bisa menjadi pengingat bagi penyelenggara pemilu lainnya di seluruh tingkatan, khususnya KPU, untuk tidak mengutak-atik integritas pemilu.
Meski begitu, KPU merupakan aktor utama dalam penyelenggaraan pemilu dan pemilu.
Oleh karena itu, integritas pemilu harus dijaga agar tidak menyimpang dari esensi dan asasnya.
“Saya juga berharap dapat menjadi pembelajaran yang bermanfaat bagi seluruh jajaran penyelenggara pemilu, agar tidak mengkompromikan integritas pemilu,” ujarnya.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Danang Triatmojo)
Dokumen lainnya soal Ketua KPU atas dugaan pelecehan seksual