Hasto Tiba di Polda Metro Jaya usai Dilaporkan soal Wawancara di TV

BERITA TRIBUN.

Hasto datang ke Metro Jaya langsung bersama pengacara Ronny Talapessy dan Patra M Zein.

Ia beralasan, kehadiran tersebut merupakan indikasi bahwa dirinya adalah warga negara yang taat hukum.

“Sebagai warga negara yang taat hukum dan bertanggung jawab, negara ini adalah negara hukum dan bukan negara otoritas, jadi saya datang dengan itikad baik untuk memenuhi panggilan yang diberikan dalam pernyataan saya di televisi nasional.” Ucapnya Selasa (4/6/2024) seperti dikutip YouTube Kompas TV.

Hasto mengungkapkan, pernyataan wawancara tersebut sebenarnya merupakan bentuk pendidikan politik yang mengatasnamakan PDIP.

Lalu, saat ditanya siapa oknum yang menudingnya, Hasto mengaku tak mengenalnya.

“Saya tidak tahu apa-apa (pelapor). Hasto mengatakan, “Setelah kewajiban itu saya penuhi, itu terkait dengan yayasan.”

Hasto mengungkapkan, ia membawa sejumlah dokumen pendukung saat pemeriksaan.

Namun, dia tidak membeberkan dokumen apa saja yang dibawanya.

Usai wawancara singkat, Hasto bersama Ronnie dan Patra langsung memasuki lantai gedung Metro Jaya untuk mengikuti ujian.

Sebagai informasi, Hasto diduga melakukan penghasutan dan menyebarkan berita bohong saat memberikan wawancara di televisi nasional yang mengkritik adanya kecurangan pada pemilu 2024.

Jurnalis tersebut bernama Hendra dan Bayu Sethiwan.

Hasto juga diduga melanggar Pasal 160 KUHP dan atau Pasal 28 ayat (3) UU 1 Tahun 2024, Pasal 45A, Pasal 3 terkait Perubahan Kedua UU 11 Tahun 2008. , Informasi dan Perdagangan Elektronik (ITE). .

Sebelumnya, Hasto mengaku kaget dengan permintaan wawancara dari salah satu media TV.

Menurutnya, apa yang disampaikan dalam wawancara tersebut merupakan bentuk pendidikan politik.

“Walaupun fungsi partai untuk melakukan pendidikan politik, namun peran partai adalah melakukan komunikasi politik bahkan mengungkapkan hal-hal yang tidak benar,” ujarnya usai menghadiri acara, Senin (3/6/2024). . di Universitas Depok, Jawa Barat, Indonesia

Demikian disampaikan Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Cristianto saat ditemui di Universitas Indonesia (UI), Depok, Senin (6/3/2024). (Tribunnews.com/Fersianus Waku)

Selain itu, Hasto juga menilai ada pihak yang sengaja memerintahkan atau mengarahkan pemberitaan tersebut.

“Iya betul, ada surat perintah, tentu ada surat perintah untuk mempekerjakan saya karena saya kritis terhadap isu-isu terkait kecurangan pemilu,” kata Hasto.

Hasto pun kaget dengan kritiknya.

Faktanya, isu kecurangan pemilu telah menarik perhatian elemen masyarakat.

“Hal ini telah dibuktikan melalui penelitian ilmiah, melalui hasil empiris di lapangan.”

Hasto menjelaskan, “Kepala desa takut, ada sheriff daerah yang takut, pers takut.”

Hasto pun merasa bingung, dan ketika berbicara soal kecurangan pemilu, polisi bergegas melakukan proses hukum.

Pada saat yang sama, serangkaian tindak pidana korupsi, penambangan liar, dan perbankan tampaknya perlahan mulai terjadi.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Fransiskus Adhiyuda Prasetia)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *