TRIBUNNEWS.COM – Hasil Proliga 2024, Jakarta Petronas (JPX) mengalahkan Jakarta Garuda dua set langsung di hari ketiga Seri Yogyakarta. Bagi pemain asal Indonesia, memperoleh kewarganegaraan Australia merupakan sebuah hal yang bermanfaat.
JPX mengalahkan Garuda Jaya 3-0 (26-16, 25-23 dan 25-15) di GOR Belowrogo Yogyakarta, Sabtu (27 April 2024).
Ini merupakan kemenangan perdana Sandy Akbar dan kawan-kawan pada balapan pertama Proliga 2024. Jakarta Pertamina Pertamax mengikuti jejak Jakarta LavAni dan Jakarta BIN dengan tiga poin.
Sedangkan bagi Garuda, ini merupakan kekalahan keduanya di seri Yogyakarta Pro League 2024. Fauzan Nibras dan kawan-kawan kalah 3-0 pada laga pembuka melawan LavAni Allo Bank Electric di Jakarta, Kamis (25 April 2024).
Perhatian tertuju pada batsman asing JPX Australia Luke Dwi Putra Smith.
Dia adalah Legiuner Asing JPX di Proliga 2024. Meski ibunya keturunan Manado-Jawa, pemain bola voli berusia 33 tahun itu sudah menyandang kewarganegaraan Australia.
Kabar baiknya, pada balapan pertama Proliga 2024, Pertamina mengantarkan Pertamax meraih kemenangan. Laga Jakarta Pertamina Pertamax vs Garuda Jaya
Pada awal set pertama, Jakarta Petroleum mencetak dua poin berturut-turut.
Petronas Jakarta yang mencetak lima poin berturut-turut di awal pertandingan, jelas unggul atas Garuda Jakarta Group.
Debutan Proliga 2024 itu mencetak nihil poin namun Garuda Jakarta membaik usai jeda.
Rangga Dwi Hatmojo memperkecil ketertinggalan dari Pertamina Pertamax Jakarta dengan mencetak satu poin melalui dunk.
Selain itu, Garuda Jakarta mencetak tiga poin berturut-turut sehingga memperkecil selisih poin. Sementara itu, Pertamina Pertamax Jakarta juga berupaya memperluas dominasinya.
Melalui dunk Luke Smith, mereka memperbesar keunggulan menjadi 9-7.
Namun kehebatan bertarung Garuda Jakarta terus memberikan perlawanan keras bagi tim lawan.
Serangan cepat Rangga Dwi Hatmojo memperkecil selisih poin dengan Pertamina Pertamax Jakarta menjadi satu poin sehingga menambah poin berharga.
Di sisi lain, Petronas Jakarta berhasil meraih 1 poin berkat bantuan pemain berbakat Sandy Akbar sehingga memperlebar jarak dengan Garuda Jakarta.
Memasuki pertengahan set pertama, Jakarta Petroleum untuk sementara mempertahankan keunggulan pada kedudukan 16-11.
Selain itu, serangan bantuan luar negeri Iran Polya Yali di set pertama semakin memperlebar keunggulan timnas Jakarta.
Namun, kesalahan servis dari Sandy Akbar Raj membuat lawan mendapatkan satu poin, namun Luke Smith segera mengambil alih.
Dengan ini, Petronas Jakarta nyaman memimpin Garuda Jakarta dengan skor 19-13.
Garuda Jaya Jakarta merupakan tim debutan yang memiliki bakat potensial untuk menunjukkan ketangguhannya di Pro League 2024.
Meskipun perusahaan seperti Fauzan Nibras tertinggal jauh dibandingkan Pertamina Pertamax di Jakarta, mereka berupaya keras untuk mengurangi penundaan.
Memasuki babak final, Sandy Akbar dan kawan-kawan tetap mempertahankan keunggulan dengan skor 22-15.
Artinya, Jakarta Petronas nyaris meraih kemenangan dan hanya membutuhkan tiga poin berturut-turut di set pertama untuk menyudahi pertandingan.
Unggul satu angka dari Jakarta Garuda Jaya yang tak henti-hentinya memberikan ketahanan kepada Jakarta Pertamina Pertamax.
Dua kesalahan yang dilakukan Garuda Jakarta pun membuat poin akhir bagi Jakarta Petronas dengan skor akhir 16-25.
Garuda Jakarta sebenarnya punya peluang memenangkan pertandingan di babak kedua.
Pasalnya Fauzan Nibras dan kawan-kawan memimpin 23-20. Tapi saya katakan sekali lagi, mentalitaslah yang berbicara.
Perusahaan Minyak Nasional Jakarta mengejar skor menjadi 23-25.
Di set terakhir, Jakarta Petronas sukses mengalahkan Jakarta Garuda dengan skor 15-25.
(Tribunnews.com/Giri)