TRIBUNNEWS.COM – Dua pemanjat tebing Indonesia, Razia Sarsabila dan Desak Made Rita Kusuma Dewi, gagal menyumbang medali di Olimpiade Paris 2024, Rabu (8 Juli 2024).
Razia kalah dalam perebutan medali perunggu melawan Aleksandra Kalukka dari Polandia.
Pada perebutan posisi ketiga, Razia terpeleset di tanjakan dan catatan waktunya kurang maksimal.
Catatan waktu Razia adalah 7,6 detik, sedangkan lawannya yang berusia 22 tahun mencatat waktu 6,53 detik.
Artinya, Razia tak bisa menyumbang medali perunggu dan harus puas di peringkat ke-4.
Catatan waktu Razia dalam perebutan medali perunggu jauh lebih lambat dibandingkan pada perempat final dan semifinal sebelumnya.
Di perempat final, Razia mendaki Lane A dalam waktu 6,54 detik. ,
Dia berhasil mengalahkan petenis Amerika Emma Hunt yang mencatatkan waktu 7,98 detik.
Sayangnya pertarungan Indonesia tidak terjadi di babak semifinal karena Desak Made kalah di babak ini.
Sementara Desaku Made Rita Kusuma Dewi mencatatkan waktu yang ketat melawan lawannya asal China, Deng Lifan.
Catatan waktu Desak Made adalah 6,396 detik, hanya tertinggal 0,0006 detik dari Li Huang yang finis 6,336 detik.
Hal ini membuat Desak Made gagal melaju ke perempat final.
Sedangkan Razia akhirnya harus menghadapi Li Fan di babak semifinal.
Sayangnya, pemain Indonesia tidak seberuntung itu di babak semifinal. Perbedaan waktu antara Razia dan Li Huang juga sangat kecil yaitu 0,03 detik. Reaksi atlet Indonesia Razia Sarsabila usai menjuarai perempat final kompetisi panjat tebing putri Olimpiade Paris 2024 di Le Bourget Games Climbing Venue di Le Bourget, 7 Agustus 2024 (Fabrice Photo by Coffrini/AFP) (Fabrice Coffrini/ AFP)
Razia mencatatkan waktu 6,41 detik dan Li Huang mencatatkan waktu 6,38 detik.
Razia finis ketiga dalam kompetisi kecepatan putri, kalah dari atlet Polandia Aleksandra Kalukka.
Akibat hasil tersebut, perolehan medali Indonesia tidak bertambah, hanya satu medali perunggu yang diraih Gregoria Mariska Tunjun di tunggal putri.
(Tribunnews.com/Tio)