TRIBUNNEWS.COM – Pelatih AC Milan Paulo Fonseca menilai wasit Sandro Scharer tidak adil atau sangat tidak adil saat memimpin pertandingan melawan Bayer Leverkusen pada putaran kedua Liga Champions 2024/2025.
Paulo Fonseca mengeluhkan potensi penalti kepada Milan, namun Sandro Scharer mengabaikannya begitu saja.
Skor akhir Bayer Leverkusen vs AC Milan dalam lanjutan UEFA Champions League di BayArena, Jerman adalah 1-0, Rabu (2/10/2024) dini hari WIB.
Victor Boniface menjadi pemeran utama Leverkusen, sekaligus menjadi mimpi buruk bagi Milan berkat golnya di menit ke-51. Victor Boniface (tengah) dari Bayer Leverkusen berebut bola dengan gelandang Inggris no. 08 Ruben Loftus-. Pipi Milan saat pertandingan sepak bola Liga Champions antara Bayer 04 Leverkusen dan AC Milan di Leverkusen, Jerman Barat pada 1 Oktober 2024. (Foto oleh Pau Parina/AFP) (Pau Parina/AFP)
Salah satu momen paling menonjol dari Paulo Fonseca adalah ketika Ruben Loftus-Cheek dijatuhkan oleh bek Leverkusen Piero Hincapie, yang mengira dia berada di area penalti.
Tayangan ulang video menunjukkan bagaimana Loftus-Cheek mencoba mengontrol bola namun kaki belakangnya terkena tendangan Piero Hincapie.
Namun Sandro Scharer mengatakan pelanggaran itu tidak ditinjau oleh VAR sehingga memungkinkan Milan memberikan penalti.
Paulo Fonseca mengatakan wasit tidak boleh mengabaikan detail kecil dalam pertandingan. Sebab meski kontaknya minim, namun ada tanda-tanda pergerakan Loftus-Cheek dihentikan secara ilegal.
“Ketika Anda menghadapi situasi seperti ini, setidaknya Anda harus melihat VAR. Bagi saya itu penalti,” jelas Paulo Fonseca seperti dikutip dari situs Gianluca Di Marzio.
“Loftus menguasai bola. Ada beberapa kontak buruk di sana. Namun, kami tahu banyak penalti diberikan dengan kesalahan minimal.”
Pelatih asal Portugal itu menambahkan: “Jadi wasit menganggap itu bukan pelanggaran. Namun lain halnya jika diperoleh melalui video asisten wasit. Itu adalah penalti 100 persen.”
Ini merupakan kekalahan kedua Milan secara beruntun di Liga Champions musim 2024/2025. Sebelumnya, pada laga pertama Liga Champions, Rossoneri kalah dari Liverpool 3-1.
Beruntung kekalahan melawan Leverkusen tak berdampak besar pada sikap sang pelatih.
Paulo Fonseca sebelumnya sempat diguncang rumor pemecatan, namun ia berubah 100 persen saat membawa Milan meraih kemenangan pada Derby della Madonnina beberapa waktu lalu.
Saat ditanya soal pertandingan Leverkusen, mantan pelatih Roma itu mengakui tim asuhan Xabi Alonso bermain jauh lebih baik.
Pemain Milan Alinatori melanjutkan: “Mereka menciptakan masalah dalam formasi sayap kanan: di masa-masa sulit kami bertahan dengan baik.”
Sedangkan Milan berada di peringkat 29 klasemen Liga Champions. Mereka tidak mendapatkan poin dari dua pertandingan yang mereka mainkan.
Sedangkan Bayer Leverkusen, juara Bundesliga musim lalu, naik ke peringkat ketiga. Granit
Hasil Liga Champions tadi malam
Red Bull Salzburg 0-4 Brest
Stuttgart 1-1 Sparta Praha
Dortmund 7-1 Celtic
PSV Eindhoven 1-1 Sporting Lisboa
Slovan Bratislava 0-4 Man City
Barcelona 5-0 Anak Muda
Leverkusen 1-0 Milan
Inter 4-0 Bintang Merah Zvezda
Arsenal 2-0 Paris Saint-Germain
(Tribunnews.com/jerry)