Hasil Liga Champions: PSG Disingkirkan Dortmund, Luis Enrique Soroti Mandulnya Mbappe Cs

TRIBUNNEWS.COM – Pelatih PSG Luis Enrique bereaksi atas kegagalan timnya melaju ke final Liga Champions usai dikalahkan Borussia Dortmund pada leg kedua babak semifinal, Rabu (8/5/2024) pagi WIB.

Bermain di kandang sendiri melawan Parc des Princes, PSG terus menyerang sejak awal pertandingan untuk mengatasi kekalahan agregat 1 gol melawan Borussia Dortmund.

Berdasarkan statistik Flashscore, bukti serangan PSG adalah dominasi mereka di babak pertama dengan penguasaan bola 61 persen.

Dominasi menyerang PSG sebelum jeda juga menghasilkan 8 peluang gol dengan 3 di antaranya masuk gawang dan sisanya melampaui gawang.

Namun, saat babak kedua hanya tersisa 5 menit, PSG mendapat petaka karena tim tamu Borussia Dortmund berhasil menjebol gawang Gianluigi Donnarumma.

PSG kebobolan lewat tendangan sudut yang direncanakan, eksekutor Julian Brandt mengarahkan bola ke kotak penalti dan umpan sampai ke kepala Mats Hummels.

Ternyata sundulan Mats Hummels tak diantisipasi para pemain atau kiper PSG sehingga mulus membobol gawang.

Usai kebobolan gol tersebut, PSG mulai bermain lebih agresif karena tertinggal agregat dua gol.

Pasukan Luis Enrique tampil agresif di sisa momen babak kedua. Dia mencatatkan 23 peluang gol.

Sayangnya, hanya 2 dari 23 peluang gol PSG yang tepat sasaran.

Dan dua tembakannya pun gagal menembus gawang Borussia Dortmund di sisa waktu.

Alhasil, skor 0-1 untuk kemenangan Dortmund saat menjamu PSG hingga jeda turun minum.

Akibat hasil tersebut, PSG gagal melaju ke final Liga Champions karena dalam dua babak berturut-turut dikalahkan Dortmund dengan satu gol tak terjawab, atau kalah agregat 0-2.

Menanggapi hasil memalukan PSG, Luis Enrique tampak tak senang dengan lini depan timnya.

Dia mengatakan tim memenangkan pertandingan dengan mencetak gol, bukan hanya dengan dominasi statistik.

“Perasaan saya sekarang jelas sedih,” kata Luis Enrique seperti dikutip situs UEFA.

“Kami tidak bisa mengatakannya dengan cara lain. Kami kehilangan lebih dari dua kaki.”

“Sepak bola adalah permainan yang aneh dan terkadang tidak adil,” kata pelatih asal Spanyol itu.

“Kami tidak bisa memenangkan pertandingan karena sulit mencetak gol meski kami punya 31 tembakan ke gawang.:

“Anda memenangkan pertandingan dengan mencetak gol, bukan hanya dengan mengontrol dan membentur tiang,” keluhnya. Striker Paris Saint-Germain Prancis #07 Kylian Mbappe (tengah) merayakan bersama gelandang Paris Saint-Germain Korea Selatan #19 Lee Kang-in (kiri) dan gelandang Portugal Paris Saint-Germain #15 Danilo Ferreira (kanan) ) setelah memenangkan Final pertandingan sepak bola L1 Prancis antara Le Havre AC dan Paris Saint-Germain (PSG) di Stade Ocean di Le Havre, barat laut Prancis, pada 3 Desember 2023. (DAMIEN MEYER/AFP)

Meski tak puas dengan penampilan Kylian Mbappe dan lainnya, juru taktik berusia 53 tahun itu tetap mengapresiasi perjuangan para pemain PSG.

Ia mengharapkan para pemain yang menunjukkan semangat tinggi bisa kembali bekerja sama pada musim depan.

“Saya menyukai apa yang saya lihat dari tim saya. Semangatnya nyata.”

“Sebuah tim yang memberikan segalanya dengan suporter yang luar biasa.”

Saya harap kami tetap bersama musim depan.

“Terutama para pemain yang mengeluarkan keringat untuk seragamnya,” kata Enrique.

(Tribunnews.com/Ipunk)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *