Tribunnews.com- Hasil juara Indonesia 2025 dari sektor ganda pria memenangkan sepasang senior Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan untuk representatif T
Terletak di Isora Senayan dan beberapa Daddies yang dijuluki, dua pertandingan menang langsung dengan skor akhir 21-19 dan 22-20.
Kemenangan atas Chiang/Wu menyebabkan Pappas mengamankan tempat di 16 master terakhir Indonesia 2025.
Dengan cara ini, ayah membuka peluang untuk mengakhiri akhir yang bahagia di Indonesia Masters 2025, yang menjadi tarian terakhir mereka.
Ya, Indonesia Masters 2025 menjadi ayah turnamen terakhir sebelum pensiun.
Ayah diharapkan banyak berbicara untuk mengakhiri karier bulutangkis mereka. Ganda Pria Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan dikeluarkan dalam 32 terakhir dari Inggris 2024. Hasil juara Indonesia 2025 pria memenangkan ayah senior atas Taiwan, Chiang/Wu, (Selasa (1/21/2025).
Selain itu, ayah tidak pernah memenangkan gelar Masters of Indonesia yang diadakan pada 2010.
Hanya Ahsan yang telah memenangkan Indonesia Masters 2010 dan 2011, sementara ia masih dipasangkan dengan Bona Septano.
Tetapi ketika dia memiliki tulang belakang dengan Hendra, dia tidak pernah memenangkan tuan Indonesia. Permainan
Ayah membuka poin pertama setelah bola Chiang/Wu menunjuk ke luar lapangan.
Di awal pertandingan pertama, Daddies mewakili skema ofensif dengan langkah lambat.
Ayah tidak terburu -buru untuk menyerang.
Seperti game sebelumnya, Dad lebih mempercayai penempatan bola di ruang kosong lawan.
Ayah secara teratur menjaga kontrol permainan melalui penempatan dan jaringan tipis yang memperumit Chiang/Wu.
Poin untuk mendapatkan ayah adalah 11-10 sebelum pertandingan pertama.
Lalu tidak ada pertemuan panjang.
Namun, ayah telah ditipu beberapa kali dengan dropshot chiang/wu yang rapi.
Bahkan, lokasi bola kanan Chiang/Wu ke Fall Hendra adalah.
Ujung poin masih dipantau, Ayah segera masuk ke dalam gas.
Ahsan dengan cepat menunjukkan bisnisnya yang kecil dan menengah, dan dia berhasil membuat Chiang/Wu tidak nyaman.
Meskipun ia menolak pada poin kritis, Daddies akhirnya dapat mengakhiri pertandingan pertama dengan memenangkan 21-19.
Mereka memasuki game kedua dan semakin banyak kontrol dalam game.
Ayah terus kehilangan Chiang/Wu.
Di sisi lain, Chiang/Wu masih dibanjiri dengan kesalahan.
Ayah adalah 11-6 sebelum gangguan kedua permainan.
Dukungan untuk para pendukung yang mengisi Isor Senayan terus -menerus diulang.
Bahkan, ayah tidak terlalu aktif dalam serangan itu.
Bingkai juga sering lemah.
Namun, penempatan bola dan sapuan silang masih merupakan senjata mereka yang kuat.
Daddies menutup pertandingan kedua dengan kemenangan 22-20.
(Tribunnews.com/isnainin)