TRIBUNNEWS.COM – Jakarta Loani mengalahkan Jakarta Terrible Precisi 1-0 di Grand Final ProLiga 2024 Putra.
Di Indonesia Arena, Jakarta Loani memberikan perlawanan alot melawan Precisi yang menakutkan pada set pertama yang berakhir 30-28 pada Minggu (27/7/2024).
Renan Buyatic melakukan dua kesalahan servis di awal pertandingan. Namun lawannya dari Jakarta, Lawani, justru menjadi pembeda dengan mencetak tiga poin terakhir untuk mengamankan kemenangan di set pertama.
Sementara itu, Presic yang tangguh belum bisa pulih sepenuhnya dari keunggulan empat poin di awal balapan.
Hingga berita ini diturunkan, pertandingan set kedua Kejuaraan Liga Pro Putra 2024 sedang berlangsung. Sekilas Indonesia Arena jelang laga Grand Final ProLiga 2024 antara Jakarta Lawani Allo Bank melawan Jakarta Terah Preci pada Minggu (21/7/2024) malam WIB. (Tangkapan Layar dari Video.com) Game Lavani vs Presisi Mengerikan
Poin pertama pertandingan membuka akurasi mengerikan bintang Lavani saat memblok.
Lavani menyamakan skor menjadi 1-1 setelah Renan Buyati melakukan blok poin. Namun, Renan kebobolan poin bebas dengan akurasi luar biasa setelah melakukan kesalahan servis.
Servis Alfin Daniel menghasilkan ace dan akurasi menakutkannya memperbesar keunggulan menjadi 1-3. Tidak bisa mendapatkan Prazojo.
Poin Lavani bertambah setelah Alphin kehilangan servisnya. Skor: 2-3. Akurasi yang buruk berusaha mempertahankan keunggulan dua poin.
Kali ini giliran Yuda Mardiansya yang mencetak poin pertamanya dengan bola cepat.
Setelah serangan Lavani berhasil diredam, keunggulan Terrible Precision bertambah menjadi 2-5, dan serangan pemulihan Terrible Precision diselesaikan oleh Naomori Keita.
LavAni Player menimbulkan kesalahan server lain. Kali ini servis M Malicei menjadi 3-6.
Tantangan pertama diterima Lavani setelah wasit menganggap tendangan Randy Tamamilang sebagai sentuhan. Namun setelah menonton tayangan ulangnya, tidak ada sentuhan yang terjadi. Skor menjadi 4-6.
Kesalahan Randy Tamamilang pada resepsi pertama membuat Lavaney unggul 5-6.
Tak ingin kehilangan momentum, tendangan terbuka Daudi Okello menjadi pembeda dengan akurasi yang luar biasa. Skornya 5-7.
Lavani memblokir monster itu untuk memblokir serangan spike pipe Keita. Akurasinya yang buruk memimpin 6-8 saat turun minum set pertama.
Lawani mencetak poin di masa tambahan waktu lewat tembakan Fahri Septian Putratama. Lawani mampu menyamakan skor menjadi 8-8 setelah Fahri menghentikan tembakan Daudi Okello.
Sebuah spike dari Keita membuat JBP unggul, lalu serangan pipa dari Kamajo mengikatnya. Skor: 9-9.
Renan Buiat kembali melakukan kesalahan pada servis mengambang. Tak lama kemudian, Lavani menyamakan kedudukan menjadi 10-10 setelah Keita melakukan kesalahan jumper.
Lavani memimpin 11-10 setelah layup Camajo tidak terdeteksi oleh pertahanan Precision yang tangguh.
Lavani terus memimpin dengan satu poin.
Ada satu di pertengahan set pertama. Di babak kedua, tembakan Renan Buyati membawa Lavani unggul 16-15.
Lavani menambah dua poin setelah tembakan Keita diblok. Lavani mencetak dua poin berturut-turut dan memimpin 18-15.
Marginnya berkurang menjadi 18-17 setelah mencetak dua poin berturut-turut dengan akurasi tinggi.
JBP berhasil menyamakan skor menjadi 18-18 dengan sukses “menutup” smash Fahri Septian Putratama.
Naomori Keita berhasil memimpin 19-20 melawan Precision yang ditakuti.
Lavani menyamakan skor dengan Camejo menjadi 21-21. Poin bolak-balik dicetak di akhir set pertama.
Pada set pertama, Lavani menang 30-28.
(Tribunnews.com/Giri)