TRIBUNNEWS.COM – Kejutan besar mewarnai hasil laga perempat final Copa America 2024 antara Uruguay vs Brasil.
Brasil yang menjadi runner-up Copa America edisi sebelumnya sayangnya tersingkir dari Copa America 2024.
Minggu (7/7/2024) pagi WIB, berlaga di Allegiant Stadium, Brasil mengalami kekalahan telak melawan Uruguay.
Setelah 90 menit tanpa gol seperti biasanya, pertandingan harus dilanjutkan ke adu penalti.
Kegagalan Eder Militao dan Douglas Luiz sebagai wasit pertama dan ketiga dalam menjalankan tugasnya sebagai wasit mengakibatkan Brasil didiskualifikasi.
Brasil akhirnya harus mengemasi tasnya untuk Copa America 2024 setelah kalah 4-2 di laga puncak dari Uruguay.
Brasil justru diuntungkan karena punya lebih banyak pemain setelah Uruguay bermain dengan 10 orang.
Pada menit ketujuh puluh empat, gelandang Uruguay Nahitad Nandez dipaksa keluar lapangan oleh wasit.
Pemain nomor delapan Uruguay itu terpaksa menunjukkan kartu merah oleh wasit karena melakukan pelanggaran terhadap Rodrigo.
Namun Brasil gagal memanfaatkan pemainnya yang banyak untuk mencetak gol di sisa waktu reguler.
Dan ketika pertandingan akhirnya berlanjut ke adu penalti, Brasil kalah dari Uruguay.
Uruguay yang sudah menjadi juara di semifinal akan menantang Kolombia yang sebelumnya mengalahkan Panama di perempat final.
Jalannya permainan
Bermain tanpa kehadiran Vinicius Jr yang memegang kendali membuat Brasil tampil beda.
Andric yang biasanya masuk dari bangku cadangan diharapkan bisa melindungi lini depan Brasil.
Sedangkan Rodrygo mengisi posisi sayap kiri yang ditempati Vinicius, kemudian Raphinha berperan sebagai sayap kanan.
Di belakang sang striker ada Lucas Piqueta yang akan menjadi pemain penyerang utama Tim Samba.
Sementara kubu Uruguay kembali mengandalkan Darwin Nunes sebagai ujung tombak utama.
10 menit memasuki babak pertama, kedua tim kesulitan menembus pertahanan tim lawan. Wasit Cesar Ramos dari Meksiko melakukan panggilan saat pertandingan sepak bola Grup D CONMEBOL Copa America 2024 antara Brasil dan Kosta Rika di Stadion Sofa di Inglewood, California pada 24 Juni 2024. (Foto oleh Patrick T. Fallon/AFP)
Brasil yang lebih mengandalkan sisi kanan untuk menyerang tak bisa menawarkan sesuatu yang istimewa.
Rafinha gagal memanfaatkan sejumlah peluang yang jarang tercipta akibat minimnya dukungan Danilo.
Endrick yang sempat memimpin juga absen dari pergerakan rekan satu timnya di lini kedua.
Tempo permainan tidak cepat atau lambat, namun banyak terjadi pelanggaran, terutama yang dilakukan oleh pemain Brasil.
Pada menit ke-19, Rafinha mencoba melepaskan tembakan pertamanya namun berhasil diblok dan mengarah ke sudut.
Darwin Nunez-lah yang punya peluang, tapi kepalanya masih terlalu lemah.
Setengah jam berlalu, pertandingan kedua tim masih berjalan tanpa gol.
Darwin Nunez kembali mendapat peluang saat mencoba menyambut umpan silang rekan setimnya dengan sundulan.
Namun sundulan bomber Liverpool itu masih melambung di atas mistar gawang. Striker Uruguay Darwin Nunes merayakan setelah mencetak gol tim pertamanya pada pertandingan sepak bola Piala Dunia FIFA 2026 Amerika Selatan antara Uruguay dan Kolombia di Stadion Centenario di Montevideo pada 17 Oktober 2023.
Ketika Brasil tidak berada dalam bahaya, Raphinha kembali mencetak gol, namun penyelamatan Sergio Rochet menggagalkan peluang pemain Barcelona tersebut.
Wasit mengeluarkan kartu kuning pertama pertandingan itu kepada Lucas Picetta pada menit ke dua puluh sembilan.
Pertandingan antara Uruguay dan Brasil tetap imbang di penghujung babak pertama.
Saat babak kedua dimulai, Valverde hampir membuat timnya unggul seandainya Alisson tidak memblok umpan terobosannya pada menit ke-48.
Uruguay tampak mencetak gol pertamanya di awal babak kedua.
Itu sebabnya banyak peluang emas Uruguay, termasuk tendangan sudut, tidak membuahkan hasil tinggi.
Brasil gagal menciptakan peluang berbahaya akibat terbatasnya pergerakan Andric.
Brasil mulai bermain one-to-pass untuk menembus kokohnya pertahanan lawan.
Selama kurang lebih 10 menit, Brasil berusaha menghentikan pertahanan Uruguay.
Paqueta, Raphinha, dan Rodrygo bergantian menyerang Uruguay namun masih tertahan. Para pemain Brasil berpose untuk foto sebelum dimulainya pertandingan sepak bola Piala Dunia FIFA Amerika Selatan 2026 antara Brasil dan Argentina di Stadion Maracana pada 21 November 2023 di Rio de Janeiro, Brasil. (Carl D’Souza/AFP)
Brasil diuntungkan karena lawannya harus bermain dengan sepuluh orang pada menit ke-74.
Kesalahan serius yang dilakukan Nahitan Nandez saat memberi umpan kepada Rodrigo lebih awal membuatnya mendapat kartu kuning.
Namun setelah meninjau tayangan ulang VAR, wasit akhirnya memberikan kartu merah kepada pemain kedelapan Uruguay tersebut.
Keunggulan jumlah pemain otomatis diterjemahkan ke dalam kemampuan Brasil mencetak gol di sisa waktu reguler.
Uruguay pun terpaksa menarik dua pemain penyerangnya, Facundo Pelestri dan Darwin Nunez.
Keduanya diambil oleh Guillermo Varela dan Giorgio de Arasqueta.
Brasil kemudian mendatangkan pemain baru dengan masuknya Savonho, Andreas Pereira, dan Douglas Luiz.
Raphinha, Lucas Paqueta dan Joao Gomes menjadi pemain yang tidak ikut dalam pergantian pemain.
Hanya saja pada akhirnya perubahan tersebut tidak langsung membuahkan hasil.
Brasil belum mencetak gol melawan Uruguay yang bermain dengan sepuluh orang.
Laga tanpa gol di babak kedua membuat wasit harus menentukan pemenang lewat tendangan penalti. Mathias Oliveira dari Uruguay merayakan gol bersama rekan satu timnya pada pertandingan Grup C Copa America 2024 melawan Amerika Serikat di GEHA Field di Arrowhead Stadium pada 01 Juli 2024 di Kansas City. (Michael Reeves/Getty Images Amerika Utara/Getty Images melalui AFP)
Di puncak, Uruguay mendapat peluang pertama untuk menembak.
Valverde yang menjadi wasit pertama Uruguay mengakhiri kariernya dengan gemilang.
Alisson gagal membendung tembakan Vallerde di sisi kanan gawang Brasil.
Dari kubu Brasil, Eder Militao yang tak lain adalah rekan setim Valverde di Real Madrid menjadi pembunuhnya.
Sang gelandang mencoba menembakkan bola ke kiri tetapi diblok.
Kegagalan Eder Militao membawa angin segar dan momentum bagi Uruguay, sementara Brasil sempat berada dalam tekanan.
Bentenker yang menjadi pemain kedua Uruguay mampu membobol gawang Brasil dengan skor 2-0.
Pereira mencetak gol pertama Brasil pada kesempatan berikutnya ketika bolanya berada di luar jangkauan.
Namun, Uruguay terus menekan setelah pembunuh ketiga, Arasqueta, menyelesaikan tugasnya dengan baik dengan skor 3-1.
Brasil tiba-tiba mendapat tekanan setelah pemain pengganti di babak kedua Douglas Luiz melepaskan tembakan yang melewati mistar gawang.
Uruguay seharusnya bisa memastikan kemenangan di kuarter keempat tetapi Jimenez tidak mampu melakukannya.
Keunggulan brilian Alisson membuat tembakan Jimenez gagal menembus gawang Brasil.
Martinelli yang menjadi pemain keempat Brasil berhasil mencetak gol dan menghidupkan kembali harapan tim Samba.
Namun, perjuangan Brasil berakhir setelah penendang kelima Uruguay, Ugarte, mencetak gol.
Uruguay akhirnya lolos ke semifinal Copa America dengan mengalahkan Brasil 4-2 melalui adu penalti.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)