TRIBUNNEWS.COM – Citra satelit yang diperoleh secara eksklusif oleh CNN menunjukkan tiga pesawat Rusia hancur, dan bangunan di Pangkalan Udara Belbek, Sevastopol rusak pada Rabu (15/5/2024).
Kehancuran terjadi pasca serangan militer Ukraina dua hari lalu di kota yang tidak dianeksasi Rusia pada tahun 2014.
Dalam gambar satelit yang diambil oleh perusahaan pencitraan satelit Amerika Serikat (AS) BlackSky dan perusahaan teknologi pusat Maxar, terlihat dua pesawat terbakar di jalan raya di Belbek.
Saat ini, pesawat ketiga terlihat diparkir di pembatas.
Gambar satelit juga menunjukkan rumah hancur di dekatnya dan bangunan lain rusak parah.
Gubernur Sevastopol, Mikhail Razvozhaev, seorang pejabat yang ditunjuk Rusia melalui Telegram mengatakan pada Jumat (17/5/2024) bahwa Rusia “berhasil menyelesaikan serangan besar terhadap Sevastopol”.
Razvozhaev mengatakan ribuan drone dan “lebih dari lima drone angkatan laut hancur”.
“Kota ini mengalami pemadaman listrik akibat puing-puing drone yang berjatuhan di gardu induk,” katanya.
Serangan tersebut merupakan yang kedua kalinya Belbek menjadi sasaran warga Ukraina dalam 48 jam terakhir.
Ketika ditanya tentang serangan Ukraina di Belbek, Dmytro Pletenchuk, juru bicara tentara Ukraina Selatan, mengatakan dia tidak bisa memberikan rinciannya.
“Belum ada informasi yang bisa dikonfirmasi saat ini,” katanya.
CNN menghubungi militer Ukraina untuk mendapatkan informasi terbaru.
Kelompok pemberontak Ukraina di Krimea, Atesh, mengatakan melalui Telegram setelah serangan kedua merusak gudang pemberontak di lapangan terbang Belbek.
“Kerusakan parah di bandara telah dipastikan akibat ledakan susulan,” katanya.
Namun tidak satu pun gambar satelit yang dilihat CNN menunjukkan tanda-tanda serangan rudal atau artileri, atau ledakan susulan.
Meskipun Moskow tampaknya lebih unggul dalam operasi darat baru-baru ini, pasukan Kyiv terus berhasil menargetkan armada Laut Hitam Rusia, baik dengan senjata atau kapal perang dan drone.
Pada bulan Maret, Ukraina mengatakan pihaknya menyerang dua kapal Rusia, termasuk pusat komunikasi dan beberapa elemen Armada Laut Hitam lainnya, dalam serangan semalam berskala besar.
Ukraina mengatakan kapal yang diserang adalah dua kapal serbu amfibi, Yamal dan Azov.
Lebih dari 20 kapal perang Rusia kini telah dinonaktifkan atau dihancurkan, sepertiga dari seluruh armada.
Meskipun Ukraina tidak memiliki angkatan laut sendiri, teknologi, keberanian, dan tak terkalahkan Rusia membuat Ukraina unggul di sebagian besar wilayah Laut Hitam.
Pada bulan Oktober tahun lalu, citra satelit menunjukkan Rusia memindahkan beberapa kapal angkatan lautnya dari Sevastopol setelah invasi Ukraina.
Dalam perkembangan baru dilansir The Guardian, Jumat (16/5/2024), Ukraina mengaku berupaya mengamankan lini depan di wilayah Kharkiv.
Menurut data Institute for the Study of War (ISW), Moskow hanya merebut 278 kilometer persegi wilayah Ukraina antara 9-15 Mei 2024.
Bisa dikatakan akan menjadi aset terbesar Rusia mulai pertengahan Desember 2022.
Peringatan cuaca jangka panjang dicabut untuk sebagian besar wilayah Kharkiv pada Jumat pagi (17/5/2024).
Gubernur Kharkiv Oleh Syniehubov mengatakan setidaknya lima drone menyerang Kharkiv.
Stasiun penyiaran publik Suspilne mengatakan peringatan serangan udara diumumkan di kota Kharkiv lebih awal dari 16,5 jam yang lalu.
Dana Moneter Internasional (IMF) akan meluncurkan misi baru di Ukraina dalam beberapa minggu mendatang.
“IMF akan meninjau program pinjaman $15,6 miliar dan perkembangan ekonomi baru,” kata juru bicara IMF Julie Kozack.
Misi penilaian kredit juga akan meninjau penilaian IMF terhadap keberlanjutan utang Ukraina
IMF mencatat bahwa perekonomian Ukraina telah menunjukkan stabilitas yang luar biasa, meskipun prospeknya dipengaruhi oleh ketidakpastian tertinggi terkait perang.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)