Laporan jurnalis Tribunnews.com Fahmi Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Polisi menyebut korban F (20) mengalami pendarahan di jantungnya usai dipukuli hingga tewas di Jalan Kemang Timur, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan pada Kamis (7/06/2024).
Kapolsek Mampang Prapatan Kompol David Y Kanitero mengatakan, hal itu diketahui berdasarkan hasil pemeriksaan jenazah korban oleh dokter pemeriksa.
Hasil pemeriksaan sementara koroner menunjukkan ada bercak pendarahan di jantung korban, kata Kanitero, Jumat (6/7/2024) saat mendapat konfirmasi.
Selain bercak darah, sebagian pankreas korban juga robek dan mengeluarkan darah, serta perut korban penuh darah.
Berdasarkan hasil tersebut, jelas kekerasan kekerasan diduga menjadi penyebab kematian korban.
“Kekerasan benda tumpul pada area tubuh menyebabkan kerusakan pada organ vital bagian dalam,” jelasnya.
Terkait kejadian sebelumnya, seorang pelajar berinisial FY (20) tewas setelah dikeroyok banyak orang di Jalan Kemang Timur V RT 06 RW 04, Bangka, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.
Peristiwa pengeroyokan terhadap korban warga Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan, diketahui terjadi pada Kamis (6/6/2024) sekitar pukul 11.15 WIB.
Polisi yang mendapat informasi kejadian tersebut langsung melakukan penyelidikan dan menangkap salah satu pelaku.
“Salah satu pelaku berhasil ditangkap. Pelakunya ND (19),” kata Kapolsek Mampang David Y Kanitero saat dihubungi, Kamis (6/6/2024).
David mengatakan, pelaku ditangkap karena seorang pengendara sepeda motor online (ojol) mengikuti pelaku usai melakukan pemukulan.
Setelah itu, polisi akhirnya menemukan pelakunya dan ditangkap di kawasan Kemang, Jakarta Selatan.
“Saksi yang salah satunya adalah ojek di Internet, mengikuti salah satu pelaku yang melarikan diri dan memberitahukan keberadaannya kepada anggota polisi sektor, kemudian bersama-sama kami menangkap pelaku tersebut,” jelasnya.
David melanjutkan, pihaknya saat ini sedang memburu pelaku lain yang terlibat dalam kasus tersebut.
Selain itu, polisi masih mendalami ND untuk mengetahui motif pengeroyokan tersebut.
“Yang lain (pelaku) masih dikembangkan. Masih didalami motifnya,” ujarnya.
Berdasarkan keterangan petugas polisi dari para saksi, korban diketahui merupakan pelajar Pusat Belajar Masyarakat (PKBM) Bangka 31.
“(Korban pelajar) paket sekolah paket B. Nama sekolahnya PKBM 31,” kata David.