Hari Sumpah Pemuda ke-96, Kemenpora: Kolaborasi Lintas Sektor Kunci Pengembangan Pemuda

Hari Sumpah Pemuda ke-96 Kementerian Pemuda dan Olahraga. Kerjasama lintas sektoral merupakan kunci pembangunan pemuda

TRIBUNNEWS.COM – Deputi Bidang Pembangunan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Raden Isnanta menekankan pentingnya sinergi dan kerja sama lintas sektor dalam pembangunan pemuda sebagai kunci kemajuan Indonesia.

Hal itu disampaikannya dalam acara penting peringatan Hari Janji Pemuda ke-96 Tahun 2024 yang bertemakan Maju Bersama Indonesia Raya, Senin (28/10/2024) di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta.

Ia mencatat, koordinasi strategis lintas sektoral dalam penyelenggaraan pelayanan kepemudaan tertuang dalam Keputusan Presiden Republik Indonesia (Perpress) Nomor 43 Tahun 2022.

Menurutnya, titik puncak peringatan Hari Sumpah Pemuda (TAP) ke-96 tahun 2024 dari titik Indeks Pembangunan Pemuda (IDI) yang relatif berada di titik tengah, mendorong adanya perputaran cepat untuk bergerak maju secara cepat dan bersama-sama.

“Agar keputusan koordinasi lintas sektoral yang diambil presiden kali ini benar-benar dikondisikan oleh momentum HSP yang dikondisikan oleh sinergi dan kerjasama, karena generasi muda tidak bisa diurus sendirian, maka diperlukan banyak kementerian/lembaga. terlibatlah karena pemuda itu progresif dalam segala hal, ada yang maju dalam bidang ekonomi, sosial, pendidikan, olah raga dan lain-lain,” kata Raden Isnanta, Senin (28/10/2024).

“28 Kementerian/Lembaga yang disebutkan dalam Perpres harus bersinergi, sehingga kata kunci dari tema HSP kali ini adalah Bersama untuk maju bersama,” tambah Raden Isnanta.

Lebih lanjut, Isnanta berharap melalui HSP kali ini sinergi dan kerjasama tidak hanya sekedar wacana. 

“Jadi yang dibicarakan orang itu koordinasi, sinergi, itu yang dikatakan, tapi pelaksanaannya sulit, kadang ada benarnya, jadi harus diulang berkali-kali, Perpres sudah ada, tapi kalau itu diperburuk; Mudah-mudahan menjadi momentum hari pemuda terbesar HSP. “Perhatian seluruh pemangku kepentingan karena semua komponen terlibat,” ujarnya.

“Pemerintah daerah kita undang, kementerian atau lembaga kita undang melalui Perpres. Apalagi kalau berkumpul di satu tempat, di puncak acara HSP akan mendapat pesan moral yang baik. Yang jelas kami yakin koordinasi dan sinergi lebih lanjut akan terus dilakukan,” imbuhnya.

Warga Coulon Progo ini juga mengatakan, kepedulian untuk menciptakan sinergi sudah lahir sejak tahun lalu, sehingga menurutnya sekarang saatnya bertindak, bukan berorganisasi, apa programnya, apa model koordinasinya, apa konsepnya, semua. diantaranya telah disosialisasikan pada tahun lalu.

“Sekarang saatnya bekerja, bersinergi dan berkoordinasi bagi generasi muda melalui kerja sama untuk Indonesia Raya,” ujarnya.

Selain itu, Raden Isnanta juga menyampaikan bahwa HSP kali ini tidak boleh hanya sekedar formalitas saja, sehingga harus ada langkah konkrit pasca teguran HSP ini.

“Latihan ritual ini sangat perlu kita awasi dan pastikan tidak terulang lagi, karena isi acaranya harus mendidik, menyemangati, sekaligus menghibur. katanya.

“Mari kita lihat kebijakan-kebijakan apa saja yang akan dikeluarkan ke depan, seperti pada Hari Olah Raga Nasional nanti akan muncul istilah-istilah sport industri, sport pariwisata, sport science, sehingga menjadi kebijakan yang memanfaatkannya untuk menginspirasi pendidikan tinggi dan pembangunan. tiga pilar,” imbuhnya.

“Kemudian Haornas selanjutnya muncul Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) karena ada arah kebijakan presiden yang gemilang yaitu penataan ulang ekosistem pembangunan olahraga secara menyeluruh. Jadi kita tunggu kebijakan HSPnya seperti apa. Kali ini, tapi dari segi topik, saya membaca bahwa “arahnya adalah menciptakan kesatuan tindakan”, kata Isnanta.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *