Harga Tiket Pesawat di Indonesia Termahal di Dunia, YLKI: Masalahnya Ada di Aturan Pemerintah

Reporter Tribunnews.com, Ismoyo melaporkan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) turut menyoroti tingginya harga tiket pesawat di Indonesia.

Tolus Abadi, Ketua Harian YLKI, mengatakan tingginya harga tiket sebenarnya merupakan kebijakan pemerintah sendiri.

Artinya, salah satunya adalah Pajak Pertambahan Nilai atau PPN, yaitu pajak yang dipungut atas Barang Kena Pajak dan Jasa Kena Pajak yang diberikan oleh Wajib Pajak Orang Pribadi atau Wajib Pajak Badan yang menjadi Pengusaha Kena Pajak.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Toulouse (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, tiket pesawat Indonesia merupakan yang termahal di dunia.

Dalam wawancaranya dengan Tribunnews, Selasa (16 Juli 2024), Toulouse mengatakan, “Salah satu faktor penyebab kenaikan harga tiket pesawat adalah kebijakan pemerintah sendiri yaitu pajak pertambahan nilai sebesar 11%. itu akan menjadi 12%.” .

Jika dicermati, ternyata besaran PPN yang dikenakan kepada konsumen, khususnya penumpang jasa angkutan udara, sangat besar.

Misalnya saja PPN atas komponen pelayanan penumpang pesawat udara (PJP2U).

“Karena tarif PJP2U atau biaya bandara sudah dikenakan PPN, maka harga avtur juga dikenakan PPN, sehingga pajak tiket juga dikenakan PPN,” jelas Tullus. Oleh karena itu, jenis PPN yang dikenakan kepada konsumen bermacam-macam. .

Untuk itu, yang perlu dipertimbangkan kembali adalah kebijakan pemerintah yang menurunkan harga tiket pesawat.

Jadi kalau Luhut Binsar Panjaitan serius menurunkan harga tiket, maka periksalah PPN di setiap bagian tiketnya, jelas Tulles.

“Kalau PPN dihapuskan, tentu jumlah tiket pesawat akan berkurang signifikan,” tutupnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, tiket pesawat di Indonesia menduduki peringkat kedua termahal di dunia. Sedangkan tiket termahal dunia berada di peringkat satu, Brasil.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan tingginya tarif disebabkan meningkatnya aktivitas penerbangan pasca pandemi Covid-19 mereda.

Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, harga tiket pesawat di Indonesia saat ini cukup mahal dibandingkan negara lain sehingga mengkhawatirkan.

“Dibandingkan negara-negara ASEAN dan negara dengan jumlah penduduk lebih besar, harga tiket pesawat Indonesia berada di urutan kedua setelah Brazil,” kata Luhut seperti dikutip dari akun Instagram pribadinya.

Luhut mengatakan, melonjaknya aktivitas penerbangan setelah pandemi Covid-19 mereda menjadi salah satu faktor penyebab kenaikan harga tiket pesawat domestik.

Luhut menjelaskan, “Belakangan ini banyak masyarakat yang mengeluhkan mahalnya harga tiket karena lalu lintas udara global sudah pulih 90% dibandingkan sebelum pandemi.”

Menurut data International Air Transport Association, jumlah penumpang global akan mencapai 4,7 miliar pada tahun 2024, meningkat 200 juta dari tahun 2019.

“Kami bersiap mengambil beberapa langkah untuk mengurangi efisiensi penerbangan dan harga tiket, seperti mengevaluasi biaya operasional pesawat,” ujarnya. Menentukan cost per hour (CBH) yang merupakan komponen terbesar biaya operasional pesawat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *