Laporan reporter Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Meski tak lagi berstatus Ibu Kota Negara, Kota Jakarta diyakini semakin menarik untuk kegiatan usaha dan investasi properti.
Ke depan, Jakarta diharapkan menjadi kota bisnis global seperti Kuala Lumpur, New York, dan Sydney.
Pasalnya kota Jakarta menyumbang Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sekitar Rp 3.200 triliun atau 16 persen dari total PDB Indonesia.
Jika digabungkan dengan daerah tangkapan air yang meliputi Jabodetabek dan Cianjur, maka PDRB nasional mencapai 23,8 persen. Kenaikan harga real estat juga didukung oleh hadirnya jalan tol baru seperti Jalan Tol JORR II yang meningkatkan nilai investasi properti di wilayah Jakarta.
Salah satunya usai dibukanya pintu Tol Nagrak yang berada di dalam kompleks Kota Wisata Cibubur. Dengan cara ini, jarak yang ditempuh akan lebih pendek.
Tio Budy Waltono, Kepala Dinas Perumahan Kota Pariwisata Cibubur, mengatakan tingkat okupansi meningkat signifikan sejak dibukanya tol baru.
“Banyak pengusaha, artis, dan pejabat kini pindah ke resor Jibubur karena semakin mudah menjangkau mereka. Sabtu (22/6/2024).
Tapi, karena sibuknya jalanan, orang jadi berpikir ulang. “Kini Tol JORR II menjadi solusi dan daya tarik tersendiri. Efeknya nilai investasi properti meningkat, kata Tio dari total lahan 750 hektare, sudah dikembangkan 480 hektare. Kawasan yang dikelola Sinar Mas Land diyakini akan tetap menarik dalam sepuluh tahun ke depan.
Menurutnya, saat ini sedang dibangun kereta bawah tanah untuk kawasan pengembangan baru seluas 200 Hektar. Kemudian di seberang pintu tol Jatikarya masih terdapat lahan joint venture antara Sinar Mas dan Astra Land yang akan menjadi kawasan emerging dalam beberapa tahun ke depan.
Oleh karena itu, warga Jakarta tidak perlu khawatir dengan dinginnya jalan menuju kawasan IKN Nusantara.
Di sisi lain, Jakarta akan sangat fokus menjadi kota bisnis, dan akan meningkatkan levelnya agar bisa menyamai kota-kota besar dunia.
Beberapa penelitian mendukung pendekatan ini, seperti yang dilakukan oleh Globalization and World Cities Research Network (GaWC), Global City Index (GCI), dan Cities on the Move Index.
Dimana Jakarta menjadi pusatnya, atau berpotensi menjadi kota bisnis global.