Harga Minyak Dunia Diprediksi Tembus 100 Dolar Per Barel Buntut Perang Iran VS Israel

Reporter majalah Tribunnews.com, Namira Yuna melaporkan

WASHINGTON TRIBUNNEWS.COM – Harga minyak dunia akhir-akhir ini melonjak hingga mencapai rekor tertinggi, menyusul meningkatnya konflik geopolitik di Timur Tengah menyusul perang rudal antara Iran dan Israel.

Minyak mentah Brent mengakhiri minggu ini dengan kenaikan $3,72, atau 5,03%, menjadi $77,62 per barel, menurut CNN International.

Sementara itu, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) naik $3,61, atau 5,15%, menjadi $73,71 per barel, harga tertinggi dalam sebulan terakhir.

Setelah Iran menembakkan ratusan roket ke Israel, perdagangan minyak dunia meningkat pesat. Meski reli minyak mereda pada awal pekan lalu. Namun, risalah Netanyahu yang mengancam akan membalas fasilitas minyak Iran memicu kepanikan baru di pasar.

Investor khawatir eskalasi perang regional dapat mengganggu pasokan minyak mentah di Timur Tengah. Mengingat Iran merupakan anggota Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC), produsen minyak terpenting di kawasan.

Menurut Administrasi Informasi Energi AS (EIA), Iran memproduksi sekitar 4,1 juta barel minyak mentah per hari pada tahun lalu. 

Tak hanya itu, Iran menduduki peringkat ke-3 produsen minyak mentah terbesar dunia pada Agustus dengan produksi 3,7 juta barel per hari, yang merupakan level tertinggi dalam enam tahun terakhir.

Alasan tersebut mendorong investor untuk wait and see hingga harga minyak global melonjak pada awal perdagangan hari ini.

“Ada risiko signifikan bahwa pasokan energi dan aliran minyak akan terpengaruh oleh kebangkitan Israel dan Iran serta sekutu mereka,” kata Helima Croft, kepala strategi komoditas global di RBC Capital Markets.

Croft menambahkan: “Reaksinya kemungkinan akan lebih kuat pada tahun 2019 dibandingkan kenaikan harga minyak.”

Kevin Book, direktur pelaksana ClearView Energy Partners, mengatakan bahwa tidak hanya pasar global, namun serangan Israel terhadap pasokan energi Iran dapat menaikkan harga minyak global dari $74 menjadi $86 per barel. .

Pada saat yang sama, analis di perusahaan konsultan Capital Economics memperkirakan harga minyak global bisa mendekati $100 per barel jika eskalasi perang antara Iran dan Israel terus berlanjut.

Hal ini merupakan ancaman paling signifikan terhadap pasokan minyak sejak invasi Rusia ke Ukraina, yang mengguncang pasar global.

“Dalam hal ini, pasar minyak global akan berada dalam zona ketidakpastian, dan harga minyak mungkin mengalami pertumbuhan yang lebih cepat dan signifikan dibandingkan rekor sebelumnya,” kata analis Capital Economics.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *