Reporter Tribune News.com, Dennis Distrivan melaporkan
Tribun News.com, Jakarta – Anggota Komisi IV DPR Andy Akmal Pasaludin menyoroti kenaikan harga beras yang terus meningkat hingga minggu ketiga Juli 2024.
Saat ini rata-rata harga beras di tingkat eceran nasional mencapai Rp 15.078 per kg.
Akmal mengatakan kenaikan harga beras disebabkan berbagai faktor, antara lain stok pedagang dan buruknya distribusi beras pada April-Mei 2024.
Akmal mendesak pemerintah mengambil tindakan tegas dan segera agar para pedagang tidak berhenti menimbun beras dan memastikan Peram Blog fokus pada pasar beras untuk menstabilkan harga.
Akmaal mengatakan, “Kami menghimbau kepada pemerintah khususnya Kementerian Pertanian dan Kehutanan untuk segera melakukan intervensi pasar, agar harga beras kembali pulih, seperti dikonfirmasi wartawan, Kamis (25/7/2024).
Selain beras, sebagian besar harga pangan lainnya juga akan mengalami kenaikan pada 22 Juli 2024. Data komisi harga pangan Badan Pangan menunjukkan adanya kenaikan harga pada produk-produk seperti lada, telur ayam, ikan, dan minyak goreng. Hal ini menambah beban keuangan masyarakat yang semakin besar.
Rata-rata harga beras premium kini naik menjadi Rp 16.020 per kg, sedangkan harga Blog Persediaan Beras dan Stabilitas Pangan (SPHP) naik menjadi Rp 12.710 per kg. Dia menilai kenaikan harga ini bukan hanya karena faktor musiman, tapi juga ada permasalahan struktural pada rantai makanan yang perlu segera diatasi.
Akmal menambahkan, “Inflasi pangan sudah mengkhawatirkan. Pemerintah harus mengambil tindakan segera dan efektif untuk mengatasi permasalahan distribusi dan memastikan cukupnya pangan yang sampai ke pasar.”
Akmaal juga mengingatkan pentingnya koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah untuk menghadapi kenaikan harga pangan. Pemerintah daerah harus waspada dalam memantau dan memantau harga pasar untuk mencegah spekulasi dan eksploitasi.
Pemerintah diminta memperkuat koordinasi pelaku usaha dan petani untuk memperbaiki sistem distribusi dan memastikan masyarakat memiliki pangan yang terjangkau. Selain itu, diperlukan juga upaya peningkatan produksi pangan dalam negeri untuk mengurangi ketergantungan impor.
“Kita harus memastikan pangan tersedia untuk seluruh masyarakat, ini tanggung jawab kita bersama, dan saya berharap pemerintah segera mengambil tindakan yang tepat,” kata Akmal.