Hannah Al Rashid Stres Sampai Tak Percaya Diri Jadi Single Parent Saat Main Film Horor

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Setelah tiga tahun tinggal di London, Inggris, Hannah Al Rashid kembali ke Indonesia untuk berkarya di dunia akting yang menyandang namanya.

Proyek pertama bersama Hannah Al Rashid adalah film horor berjudul ‘Marni: Kisah Wewe Gombel’ karya sutradara Billy Christian.

Hannah Al Rashid mengaku menerima penghargaan film tersebut karena ingin bekerja sama dengan sutradara Billy Christian yang sudah dinantikannya sejak 2012.

“Kenapa terima, pertama ceritanya dan kedua Billy Christian. Saya dan dia baru menikah sekarang, setelah ada tawaran di tahun 2012,” kata Hannah Al Rashid di Bentara Budaya Jakarta, Jakarta Pusat, Jumat (3/5). . /2024) ).

Jadi saya kembali ke Indonesia dari London untuk syuting film ini tahun lalu, lanjutnya.

Menurut Hannah, Billy adalah sutradara yang membuatkan film horor terbaik untuknya, sehingga ketika tawaran lain datang, dia tidak mau melepaskannya.

Dalam film yang rencananya tayang pada Juni 2024 ini, Hannah berperan sebagai Rahayu, seorang ibu yang sibuk menghidupi anak-anaknya, namun mengesampingkan rasa cintanya pada si kecil.

Rahayu membebani Annisa (diperankan Amanda Rigby), untuk menjaga dan mengasuh adik-adiknya karena sibuk, kata perempuan berusia 385 tahun itu.

Istri aktor Nino Fernandez ini menyebut dirinya tidak pernah memerankan peran Rahayu.

Jadi sangat sulit untuk memahami dan mengalami setiap adegan di lokasi syuting.

Diakui Hannah, Rahayu memiliki tahapan di mana ia mengungkapkan perasaannya terhadap anak dan situasi di mana suaminya meninggalkannya tanpa ia sadari.

“Aku bersyukur. Karena anak-anak muda yang berjuang, sang juara sedang berlibur. Padahal, yang paling sulit adalah bagian emosional, menunjukkan sisi ibu yang ketika aku berada di zona nyaman, akting menjadi bagian emosional yang sangat sulit bagi saya,” jelasnya.

Hannah Al Rashid kurang percaya diri karena kurang pandai memainkan emosi, padahal di film-film sebelumnya ia selalu fokus pada persiapan fisik.

“Saya nyaman dan aman dengan tangisan dan adegan emosional lainnya, jadi saya hapus karena kekuatannya didukung oleh Amanda, Reza dan lainnya. Proyek ini tidak berada dalam zona nyaman saya,” ujarnya.

Hannah Al Rashid menyukai cerita yang ditampilkan, karena karakter wanitanya sangat pemberani, menampilkan sosok seorang ibu yang berjuang demi anak-anaknya.

“Karakter perempuan ini memikul beban sebagai laki-laki. Hal yang lumrah bagi perempuan adalah beban yang ditimbulkan oleh laki-laki, itu sangat relatable,” kata Hannah Al Rashid.

Film Marni: Kisah Wewe Gombel dibintangi oleh Ismi Melinda, Shareefa Danish, Frislly Herlind, Amanda Rigby, Mathias Mucus, dan lainnya. (ARI).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *