Hamas Tegaskan Tak akan Mundur dari Perundingan Gencatan Senjata Gaza

TRIBUNNEWS.COM – Seorang pejabat senior Hamas membantah tuduhan bahwa partainya menarik diri dari perundingan gencatan senjata.

Hal ini dimulai dengan pernyataan seorang pejabat bahwa pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh telah mengatakan kepada diplomat Qatar dan Mesir bahwa Hamas akan menghentikan perundingan.

Alasan ketidakpedulian Israel adalah karena hal ini penting dalam diskusi ini.

“Tidak relevannya Israel, berlanjutnya kebijakan penundaan dan penghalangan, serta berlanjutnya pembunuhan tanpa pandang bulu terhadap warga sipil,” kata pejabat itu seperti dikutip Al-Arabia.

Tuduhan itu muncul sehari setelah serangan udara Israel di Gaza yang bertujuan membunuh dua pejabat senior Hamas.

Menurut anggota Politbiro Hamas Izzat Al-Rishq, tuduhan tersebut tidak berdasar.

Al-Rishq mengatakan itu adalah demonstrasi terbaru Israel yang bertujuan mencegah perjanjian gencatan senjata.

Meskipun ada tuduhan-tuduhan ini, Hamas menegaskan bahwa mereka tidak akan meninggalkan perundingan dengan Israel.

Asharq Al-Aawsat melaporkan, ada banyak tanda-tanda menjanjikan terkait penghentian perjanjian dalam beberapa hari terakhir.

Hal itu diumumkan dua sumber keamanan Mesir saat pembicaraan di Doha dan Kairo pada Sabtu (13/07/2024).

“Perundingan selesai setelah tiga hari perundingan intensif,” ujarnya. Israel mengumumkan bahwa dua pemimpin Hamas telah terbunuh

Israel mengumumkan telah membunuh 2 pemimpin Hamas di Khan Younis pada Sabtu (13/07/2024).

Kedua pemimpin tersebut adalah komandan Hamas Mohammad Deif dan kepala Brigade Khan Younis, Rafa Slama.

Namun Hamas membantahnya.

Hamas mengatakan Deif bukan korban serangan Israel dan berada dalam kondisi sehat. konflik antara Palestina dan Israel

Israel menduduki Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023.

Lebih dari 38.600 warga Palestina terbunuh akibat serangan Israel.

Kebanyakan korbannya adalah perempuan dan anak-anak.

Israel juga menyebabkan hampir 88.900 warga Palestina terluka.

Sebagian besar Gaza telah hancur setelah sembilan bulan kehancuran Israel di Gaza.

(Tribunnews.com/Farrah Putri)

Artikel lain tentang Hamas, negosiasi gencatan senjata, dan konflik Palestina-Israel

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *