Hamas Sambut Spanyol, Irlandia, Norwegia yang akan Akui Negara Palestina

BERITA TRIBUN.

Hamas mengatakan dalam pernyataannya pada Rabu malam (22/5/2024) bahwa ini adalah langkah penting untuk mempertahankan hak kami atas tanah kami dan membangun negara Palestina merdeka dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya.

Dia berkata: “Kami menyerukan kepada negara-negara di seluruh dunia untuk mengakui hak-hak nasional kami yang sah, mendukung perjuangan rakyat Palestina untuk pembebasan dan kebebasan, dan mengakhiri pendudukan Zionis atas tanah kami.”

Sementara itu, Ahmed Ziad (35), warga Palestina warga Rafah, selatan Jalur Gaza, mengatakan maqam harus diterapkan di wilayah tersebut.

Katanya, kalau tidak dilakukan, tidak ada manfaatnya.

Warga Palestina lainnya, Ismail Hasuna (46), mengatakan tindakan tersebut merupakan tindakan yang tidak biasa.

Kepada Swissinfo, Rabu (22/5/2024), ia mengatakan hal ini merupakan langkah luar biasa untuk meningkatkan kesadaran global terhadap isu yang telah terabaikan selama lebih dari 77 tahun. Israel sangat marah

Israel menanggapinya dengan memprotes keputusan Spanyol, Norwegia, dan Irlandia.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menentang status ini.

Pemimpin Israel adalah salah satu penentang terkuat pemerintah Israel untuk membentuk negara Palestina berdampingan dengan Israel.

“Mengakui negara Palestina adalah anugerah bagi mereka. Kita tidak bisa memberikannya,” kata Netanyahu, Rabu (22/5/2024).

Menteri Luar Negeri Israel Israel Katz menuduh Hamas mendukungnya.

Ia langsung mengundang duta besar Spanyol, Irlandia dan Norwegia, serta duta besar Israel ketiga negara tersebut, untuk bertemu.

Ia mengatakan Israel bungkam mengenai masalah ini.

Meski merupakan sekutu dekat Israel, pemerintah Amerika Serikat (AS) menentang pengakuan sepihak dan hanya menyetujui pengakuan terkait Israel.

Sekretaris Dewan Keamanan Nasional AS Adrienne Watson kemarin mengatakan bahwa Presiden AS Joe Biden yakin negara Palestina harus didirikan melalui negosiasi langsung antara kedua pihak.

AS juga mendesak Israel untuk berhenti membayar pajak kepada Otoritas Palestina. Spanyol, Irlandia, Norwegia mengakui negara Palestina

Pada Rabu (22/5/2024), Spanyol mengumumkan akan mengakui Negara Palestina pada 28 Mei 2024, bersama Irlandia dan Norwegia.

Keputusan tersebut untuk mempercepat upaya memutus gencatan senjata dalam perang antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza.

“Kami berharap pengetahuan dan argumen kami akan membantu negara-negara Barat lainnya yang menempuh jalur ini, karena semakin besar kekuatan yang kita miliki, semakin besar pula kita harus melanggar gencatan senjata, melepaskan sandera oleh Hamas, memulai konflik politik, memulai sebuah proses. Ada kemungkinan untuk mencapai kesepakatan damai, kata Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez di parlemen.

Menteri Luar Negeri Norwegia Espen Bert Ide, toko Perdana Menteri Norwegia Jonas Gaard, sepakat bahwa langkah tersebut merupakan pengakuan atas dimulainya perjanjian politik antara Israel dan Palestina.

Sementara itu, Perdana Menteri Irlandia Simon Harris mengatakan Irlandia tegas mengakui hak Israel untuk hidup damai dan aman dengan Palestina serta menyerukan pembebasan seluruh sandera di Jalur Gaza.

Saat Israel melanjutkan serangannya di Jalur Gaza, jumlah warga Palestina sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Rabu (20/05/2024) meningkat menjadi 35.709 orang dan 1.147 orang tewas di wilayah Israel, Anadolu melaporkan. |

Sebelumnya pada Sabtu (7/10/2023), Israel mulai mengebom Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina Hamas Al-Aqsa melancarkan Operasi Banjir.

Setelah Israel menukar 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023, diperkirakan sekitar 136 sandera Hamas masih ditahan di Jalur Gaza.

(Tribunnews.com/Unitha Rahmayanti)

Berita lainnya terkait konflik Palestina-Israel

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *