TRIBUNNEWS.COM – Haleon Indonesia meluncurkan Panadol Koper Cekat pada Kamis (25/07/2024) untuk memudahkan akses layanan kesehatan di Tanah Air.
Ibu-ibu PKK bekerja sebagai kader PANDAI di Surakarta, Jawa Tengah untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya kesehatan.
Casing portabel portabel ini dilengkapi dengan perangkat medis seperti fungsi panggilan video, detak jantung, tekanan darah, suhu tubuh dan sensor tingkat oksigen.
Tujuan diluncurkannya inovasi tersebut adalah untuk memudahkan masyarakat dalam mengakses layanan kesehatan.
Selain itu, koper pintar ini portabel dan mudah dibawa kemana saja.
Haleon juga meluncurkan program Kader PANDAI yang bekerja sama dengan LKP Suluh Kasih Bangsa, sebuah organisasi nirlaba di Surakarta.
Inisiatif pemberdayaan masyarakat ini akan melatih dan mensertifikasi 200 kader di 20 wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur antara Juli hingga Desember 2024.
Mereka diajari cara menggunakan kasus praktis ini untuk kemudian mengedukasi masyarakat luas tentang perawatan diri dan manajemen nyeri. Pada Kamis (25/07/2024), Haleon meluncurkan Panadol Koper Cekati – kependekan dari Cepat, Dekat, Terpercaya – dan program PANDAI Kader kependekan dari Pertolongan Dini Sakit, Demam dan Flu, di Surakarta, Jawa Tengah.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Surakarta dr Retno Erawati Wulandari mengatakan, tentunya permasalahan kesehatan yang terjadi di wilayah Kota Surakarta harus segera diatasi dan dilakukan upaya bersama untuk mengatasinya.
“Kami berharap (melalui program Panadol Koper Cekat dan Kader PANDAI) masyarakat semakin pintar, pintar dan cerdas dalam menghadapi permasalahan kesehatan. Semoga kita semua semakin sehat dan teredukasi khususnya di bidang kesehatan,” ujarnya. .
Teknologi yang dihadirkan Deft Suitcase memang tidak main-main.
Pengguna dapat langsung berinteraksi dengan dokter melalui video call.
Pemantauan detak jantung dapat didengar oleh pasien dan dokter yang terhubung melalui video call.
CEO Haleon Indonesia Dhanica Mae Dumo-Tiu mengatakan inisiatif ini bertujuan untuk memberikan layanan kesehatan yang lebih terjangkau dan mudah diakses oleh masyarakat Indonesia.
“Apalagi di wilayah yang jauh dari pusat kota atau fasilitas kesehatan besar. “Dengan cara ini, kami berharap dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan memperkuat akses mereka terhadap layanan kesehatan yang memadai dan efektif,” ujarnya.
(tribunnews.com/saradita)