Halal Bihalal PISPI Komitmen Terus Berperan dalam Pembangunan Pertanian Indonesia

TRIBUNNEWS.COM, Jakarta – Persatuan Profesi Pertanian Indonesia (PISPI) menyelenggarakan Halal Bihalal di Batik Kuring Resto SCBD Jakarta beberapa waktu lalu.

Pertemuan tersebut merupakan wadah untuk berkumpul dan bertukar pandangan mengenai tantangan yang dihadapi di sektor pertanian serta perilaku dan peran PISPI pasca pemilu.

Sebagai organisasi yang mempertemukan para insinyur dan lulusan pertanian seluruh Indonesia, PISPI berkomitmen untuk berperan penting dalam pembangunan sektor pertanian di masa depan.

Hal itu disampaikan Sekjen PISPI Kamhar Lakumani dalam sambutannya.

Ia mengatakan, PISPI perlu menentukan sikap dan perannya pasca pesta demokrasi.

“Kami lolos dari Partai Demokrat dengan mudah. “Masalah pertanian dan pangan harus mendapat prioritas, mengingat berbagai permasalahan yang belum terselesaikan di bidang pertanian, dan betapa pentingnya peran sektor ini.

Oleh karena itu, PISPI perlu berperan dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan ke depan.

“Sektor pertanian kita membutuhkan pemikiran-pemikiran terbaik dari warga negara kita, selain insinyur dan lulusan pertanian, terutama calon presiden Pak Prabowo Subianto yang sangat berdedikasi dan fokus pada pertanian,” kata Kamhar. Dr. Ir. Agus Ambo Jiwa, MP Koordinator Presidium PISPI (1)

Sementara itu, Koordinator Presidium PISPI Dr. Ir. Agus Ambo Jiwa, MP, MMMA dalam sambutannya menjelaskan pentingnya peran PISPI dalam memperkuat organisasi, persatuan antar anggota organisasi dan pengembangan sektor pertanian di Indonesia.

“PISPI itu organisasi besar, warnanya berbeda-beda, namun persatuan antar anggota penting untuk memperkuat organisasi,” ujarnya.

Menurutnya, permasalahan pertanian dan pangan merupakan permasalahan penting yang patut mendapat perhatian serius, sehingga ke depan perlu adanya upaya dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan pertanian di Indonesia.

“Selain itu, kita mempunyai calon-calon yang berkualitas dan ahli di bidang pertanian,” kata anggota DPR-RI terpilih di daerah pemilihan Sulawesi Barat itu.

Sang profesor juga menyampaikan pendapatnya tentang pertanian. Dr. Ir. Rachmat Pambudy, MS selaku Dewan Pakar PISPI.

Ia mengatakan, tantangan yang dihadapi sektor pertanian Indonesia ke depan tidak akan mudah.

Ia menambahkan, konflik di luar negeri, seperti antara Rusia dan Ukraina, serta di Timur Tengah, berdampak pada pertanian dan pangan dunia, termasuk Indonesia.

Ke depan, tantangan yang dihadapi sektor pertanian di Indonesia tidaklah mudah, sehingga kita harus memanfaatkan cuaca dan iklim dengan baik untuk menjadi negara yang kuat di bidang pertanian dan pangan.

PISPI berharap agar pembangunan sektor pertanian kedepannya dapat lebih dipertanggungjawabkan, karena sektor pertanian Indonesia sedang menghadapi tantangan yang tidak mudah, mulai dari masalah kelangkaan pupuk akibat konflik-konflik yang terjadi di dunia, hingga permasalahan kekurangan pupuk akibat konflik-konflik yang terjadi di dunia. kurangnya petani dan pemuda untuk berpartisipasi dalam pertanian.

Oleh karena itu, dalam program Halal Be Halal, PISPI berkomitmen untuk melibatkan diri dalam pembangunan sektor pertanian Indonesia, baik sebagai pemberi kerja, akademisi maupun ikut serta dalam pemerintahan.

Beliau juga menyampaikan pendapatnya, Prof. Dr. Ir. Mohammad Jaafar Hafsah, Budi Setyarso, Ulin Niam Yusron, dan Ninuk M. Pambudi sebagai Dewan Penasehat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *